Bab. 18

117 17 0
                                    


'Ada hari-hari yang kau tidak pernah siap menghadapinya, tapi ia datang'


Robby pov

Entah untuk keberapa kalinya aku berada ditempat ini. Sunyi yang kurasakan membuatku ingin buru-buru pergi dari tempat ini. Aku muak dengan semuanya aku capek dan aku lelah.

Cekrek... (suara pintu terbuka)

" Sudah lama menunggu rob? "Tanya dokter kepada ku sambil memasuki ruangannya.

" Baru ko dok " jawabku yang memang sudah duduk di bangku ruangannya.

" Ada yang dirasa rob? " tanya nya lagi karena memang bukan jadwalnya aku kesini.

" Engga ada dok, cuman mau minta di periksa aja " jawabku dengan bohong.

" Baiklah rob, mari " ucap dokter kepadaku sambil mempersilahkan ku untuk tiduran di bangsal yang sudah disediakan.

Setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter, kini aku hanya tinggal menunggu hasilnya dan aku berharap ada kabar baik darinya.

~~~~~~~

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter pun keluar. Saat ini aku masih berharap ada kabar baik.

" Rob kamu kecapean ya belakangan ini?" Tanya dokter sambil menghampiriku.

" Emangnya kenapa dok?"tanyaku sambil menatap nya.

" Kondisi kamu menurun rob, karena kamu terlalu sering menggunakan tenaga dan pikiran kamu secara berlebihan " ucapnya sambil menepuk pelan pundakku.

" Bukan nya kemarin pas saya kesini kondisi saya makin membaik dok? " tanya ku yang mulai khawatir.

" Iya betul, saya pun sempat kaget karena jangka jarak dari kamu kemarin cek kesini masih terhitung hari dan sekarang kamu malah drop lagi " jawabnya sambil menunjukan hasil pemeriksaannya.

" Beri saya obat yang bagus lagi dok biar ga kambuh lagi " pinta ku dengan penuh harap.

" Saya bisa saja kasih, tapi jika kamunya sendiri tidak bisa menjaga kesehatan kamu mana bisa rob. Kamu harus mengurangi aktifitas kamu dan jangan terlalu kecapean " ucap nya dengan tegas.

" Dok saya cuman gamau dimanja oleh penyakit,yang ada saya malah makin kepikiran kalau saya ini penyakitan " ujarku sambil mengambil kertas hasil pemeriksaan tersebut.

" Rob cukup ya. Sayangi tubuh kamu, karena kalau kamu sembuh semua orang yang berada didekat kamu pun bahagia. Tapi kalau kamu drop gini semua orang yang disekitar kamu pasti sedih " tegas nya sambil memegang pundakku.

" Baik dok, saya akan memperhatikan lagi kondisi saya sendiri. Terimakasih dok " ucapku dengan pasrah.

Nyatanya bukan kabar baik yang ku dengar melainkan kabar yang sangat tidak kuharapkan.

~~~~~

Tidak terasa sudah pukul 8 malam dan sudah 3 jam aku berada ditempat yang sangat sangat tidak aku sukai. Akupun melanjutkan perjalanan ku menuju rumah ashel untuk menjemput wanita kesayanganku.

Baru saja sampai rumah ashel, aku melihat sosok laki-laki paruh baya yang sedang mengunci gerbang rumah tersebut. Akupun buru-buru turun dari mobil dan menghampirinya.

" Selamat malam om " sapa ku menghampirinya.

" Iya selamat malam, ada yang bisa saya bantu mas ?" Tanya nya dibalik pager rumahnya.

" Saya robby om, kakaknya reva eh maksud saya kakaknya adel om " jawabku sambil memperkenalkan diriku.

" Ouh kakaknya adel, iya kenapa ya ?" Tanya nya sambil membukakan pintu pagarnya dan keluar menyambutku.

Keputusan yang terbaik (Mungkin)Where stories live. Discover now