Bab. 19

120 18 0
                                    

'Menunggu adalah kegiatan yang sangat membosankan'

Dipagi yang cerah dikediaman keluarga Pantjoro, terlihat seseorang yang sedang menunggu adeknya yang sedari tadi belum keluar kamar juga.

" Lama banget sih rev kamu tuh " decak robby kepada adel yang baru turun dari tangga.

" Apaansih by gabakal telat, gue juga tau waktu ko " ujar adel yang berjalan menghampirinya.

" Iya tapi kan kita gatau dijalan gimana revaaaa " ucap robby sambil mengacak-acak rambut adeknya.

" Lagian kaya lu gapernah telat aja " dengus adel yang masih kesal karena semalam dia tidak dijemput oleh kakaknya.

" Ouh lu masih marah karena semalam? maaf ya rev " ucap robby sambil memohon maaf kepada adeknya.

" Maaf doang tapi ga ngejelasin kenapanya. dasar lelaki " decak adel yang mampu didengar oleh robby.

Robby pun tidak bisa membalas omongan sang adek, karena ia bingung mau bohong tentang apa lagi. Kini robby hanya mampu terdiam dan menunduk.

" Iyaudah ayo berangkat ih bawel " ajak adel kepada robby dan berjalan meninggalkannya.

Adel pun berjalan lebih dulu meninggalkan robby menuju mobil milik robby.

" Robby kerumah ka lulu dulu ya, ka lulu mau bareng " suruh adel sambil memainkan ponselnya.

" Siap nona reva " jawab robby sambil mengangkat tanganya seperti orang hormat.

Tidak ada perbincangan di dalam mobil, karena robby tau bahwa adeknya masih marah dengannya. kini yang hanya robby bisa lakukan hanya fokus menyetir dan adel sibuk dengan ponselnya sendiri.

~~~~

Tiba di kediaman lulu, kini adel dan robby sedang menunggu lulu keluar dari kosan nya.

" Masih lama si lulu ? " tanya robby kepada adel yang berdiri disampingnya.

" Sabar, dikit lagi turun katanya "jawab adel yang diangguki oleh robby.

Setelah menunggu kurang lebih 15menit, lulu pun akhirnya keluar dari kosan dan menghampiri mereka.

" Hai ka robby, maaf ya nunggu lama " sapa lulu yang menghampiri ka robby.

" Gapapa lu santai " jawab robby yang disertai senyuman.

" Tadi aja ngomel-ngomel " celetuk adel yang mampu di dengar oleh mereka.

Robby pun langsung menatap tajam adeknya itu.

" Gausah di dengerin si reva mah, yu berangkat nanti kalian telat lho " ajak robby kepada adel dan lulu.

" Lu tuh jangan begitu gaenak sama lulu oncom " bisik robby dengan pelan sambil merangkul adeknya untuk naik ke mobil.

~~~~~~

Kini mereka telah sampai di fx, Setelah menempuh perjalan selama kurang lebih setengah jam.

" Kita turun di sini aja,gausah dianter sampai dalem by " ucap adel untuk memberhentikan mobil sang kakak didepan lobby.

" Hmm. okey nonaa revaa " jawab robby dengan pasrah.

" Ayo ka lulu " ajak adel sambil melihat ke arah lulu yang duduk dikursi belakang mobil.

Lulu pun segera turun dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada kakaknya adel.

Adel pov

Bagaimana aku harus memulainya ? Bagaimana aku harus bersikap dan bagaimana aku bisa berbicara seperti ini kepadanya ? Aku takut, aku takut gabisa nahan semuanya dan aku takut aku kehilangan akal.

Keputusan yang terbaik (Mungkin)Where stories live. Discover now