As you wish

71 49 4
                                    

Sowon duduk dihadapan Jeonghan yang tampak santai menyeruput ice americano miliknya, meskipun belum sepenuhnya bisa melupakan, tapi ia tetap harus kuliah dan melanjutkan semua aktifitasnya seperti biasa.

"Gimana keadaan lo?" tanya Jeonghan tanpa basa basi.

"Baik" jawab Sowon, suaranya bergetar. Jujur, ia tidak baik-baik saja.

Jeonghan yang mendengar suara gadis tersebut bergetar, lalu menggapai tangannya dan mengelusnya dengan lembut.

"Maafin gue, ga bisa jagain lo. Maafin karna udah ngenalin lo sama leader berengsek gue" ucapnya.

Sowon tersenyum menanggapi, "Gue harus profesional kan?" tanyanya.

"Kalo lo ga sanggup, lo boleh nyandar dibahu gua. Lo boleh ngeluh sebanyak mungkin" ucap Jeonghan.

"Makasih! Makasih banget" ucap Sowon, ia lalu menghapus air mata yang dengan tidak tau diri luruh begitu saja.

"Jangan nangis, cantik lo ilang" ucap Jeonghan yang langsung membuat gadis tersebut tertawa.

"Gua payah ya urusan ginian" ucapnya dengan pelan, "Pertama Juna, kedua Scoups" lanjutnya. "Dan sorry udah sembunyiin ini dari lo"

Jeonghan menghela nafas panjang, ia menghembuskannya dengan kasar.

"Jujur gua kecewa sama lo, bisa-bisanya lo rahasiain ini terlebih lo ga nolak gua sama sekali, lo kasih gua harapan padahal lo udah punya Scoups" ucap Jeonghan, "Tapi itu ga penting, sekarang dia udah ga ada. Gua siap gantiin dia" lanjutnya.

Sowon yang mendengar itu dengan segera mengalihkan pandangannya, ia menatap nanar layar ponselnya. Fotonya bersama Scoups yang ia jadikan latar belakang belum sempat ia ubah. Air matanya kembali luruh, namun dengan segera ia hapus.

"Gua tau lo mungkin belum bisa buka hati lagi, tapi ijinin gua buat terus disamping lo. Gua siap nunggu lo, meskipun mungkin akhirnya gua bukan pilihan lo" jelas Jeonghan.

Sowon tak menjawab, ia hanya tersenyum. "Yuk ah, gua mau latian" ajaknya.

Jeonghan mengangguk, ia lalu menggenggam tangan Sowon dengan erat. Tangan satunya lagi membawa tas gadis tersebut. Mereka berjalan tanpa suara, sibuk akan pikirannya masing-masing.

Mereka tiba diruang latihan Gfriend, semua member menoleh secara bersamaan pada mereka yang baru saja sampai.

"Loh kita ga telat kan?" tanya Jeonghan.

"Engga, tapi kenapa lo bawa unnie kesini?" tanya Sinb yang langsung menghampiri Sowon lalu memeluknya.

Air mata gadis tersebut lagi dan lagi luruh, ia benci ketika ia cengeng seperti ini. Matanya bengkak, isakan tanpa suara itu membuat ruangan latihan semakin suram. Para member Seventeen lainnya tak bisa berbuat apapun, mereka hanya bisa menyaksikan.

"Scoups berengsek banget! Ga tega gua liat nuna kaya gini" omel Mingyu.

"Gua ga nyangka ternyata dia salah satu berengsek diantara para berengsek" timpal Hoshi.

"Gua ga tega liat nuna kaya gitu, dimana dia sekarang? Biar gua habisin!" omel Dino dengan tangan mengepal.

"Palingan lagi asik sama cewe barunya" sindir Yerin dengan senyuman smirk andalannya.

"Awal awal aja kaya yang iya banget deketin, pas udah dapet malah dibuang gitu aja. Sekiranya ga bisa yaudah buat gua aja dari dulu" ucap Joshua dengan senyuman smirknya.

"Dipikir Sowon nuna mainan kaliya, yang udah puas mainnya langsung dibuang" lontar Seungkwan.

"Kalo mau main-main jangan disitu, itu hati bukan arena permainan yang bisa seenaknya dimainin gitu aja, pas udah bosen dan cuma nyoba-nyoba eh malah dibuang" sindir Dk.

As you wish [ PROSES REVISI ]Where stories live. Discover now