Berarti kita jodoh

127 89 38
                                    

Semenjak kejadian hari itu, Sowon enggan untuk menginjakkan kakinya keluar dari ruang latihan. Dirinya pun absen dari mata kuliahnya.

Memang sudah terhitung beberapa hari semenjak Sowon menghindari tempat tempat umum, seperti kantin. Tapi jika dipikir-pikir lagi, mau sampe kapan? Sowon tidak bisa terus-menerus seperti ini.

Menurut Sinb, ini adalah waktu yang paling tepat bagi Sowon untuk berhenti bersembunyi dan berhenti untuk takut akan perbuatan yang tidak ia lakukan. Namun, baru beberapa detik setelah Sowon berusaha meyakini hal tersebut, ia sudah ingin menarik tekadnya itu.

Matanya tak bisa diam, pikirannya was-was. Sedaritadi Sowon melirik ke sekitar dengan tatapan heran dan mulut menganga lebar. Ketika seluruh isi kantin diam-diam bertepuk tangan dengan heboh.

Teriakan nyaring itu tiba-tiba membuyarkan semua lamunan yang ada di otak Sowon. Ia menoleh menatap lekat-lekat temannya itu, dengan alis bertautan dan pandangan memicing. "Lo kenapa ..."

"Sssttt!!" Eunha yang tiba-tiba datang dari samping memejamkan matanya. "Gue rasa, kalo gue tiba-tiba ngidam makanan kantin tau nggak, aromanya--mmmhh!"

"Yee ... alay banget sih!" ucap Sowon lalu menoyor kepalanya.

"Duh jangan salahin gue," Eunha mendengkus, mengusap bagian kepala yang ditoyor leader-nya tersebut, "Eonnie yang salah, bikin gue lupa gimana rasanya masakan kantin. Yuk, gue udah lapar!"

Sedetik kemudian tubuh Sowon terhuyung di tarik paksa oleh Eunha, menuju bangku tempat biasa mereka makan, yang sudah dikerumuni oleh member Seventeen. Letaknya tidak terlalu di tengah, namun tidak juga paling pojok.

"Ahh, akhirnya!!" desah Yuju.

"Susah banget tau gak, bawa Sowon Eonnie, keluar dari kandangnya!" cetus Sinb.

"Lebih susah lagi kalo diem di kandang maung gue," lontar Hoshi yang langsung mendapat toyoran dari Joshua.

"Lo mau jadiin Sowon, santapan maung lo?" tanya Joshua.

"Daripada jadi santapan maung gue, Hyung. Mending gue santap duluan," ucapnya dengan asal.

Ucapan Hoshi membuat Sowon melototkan matanya tak percaya, mulutnya menganga. Expresinya saat ini sangat lucu.

"Sebelum Sowon lo santap, gue duluan yang bakal buat lo ilang dari sini!" ancam Eunha.

Ucapan Eunha membuat semuanya tertawa, pasalnya ia mengatakannya dengan wajah imut dan menurutnya sangat tidak cocok, mengingat Eunha memiliki image cute.

"Anak kecil sok-sokan banget bilang kaya gitu," ucap Hoshi.

"Diem lo, Chi!" bentak Eunha dengan pipi yang dikembungkan.

"Ehh, yang sopan lo! Gini-gini gue lebih tua," ucap Hoshi.

"Terus lo pengennya dipanggil apa? Oppa?" tanya Eunha, "Oppo kali ah!"

Sowon yang daritadi hanya memperhatikan, kini menghela nafas panjang. Matanya cukup was-was untuk melirik ke arah sekitar, takut akan kejadian yang lalu keulang lagi meskipun pelakunya sudah tertangkap dan hendak di penjara, tapi ia tak ingin memenjarakannya, ia hanya memberikannya sedikit pelajaran saja.

"Kalo gak nyaman, kita balik ke ruang latihan aja." ucap Jeonghan.

Sowon tersenyum. "Enggak kok, emang bener kayanya gue butuh udara seger," ucapnya lalu menghembuskan nafasnya.

"Dan kita masih nggak tau, kalo lo kenapa bisa kaya gitu." ucap Jun.

"Oh--maaf," sesalnya lalu menunduk.

As you wish [ PROSES REVISI ]Where stories live. Discover now