Part 1

32.9K 3.4K 1.2K
                                    

Guyss maksih banget buat antusias kalian di part kemarin. Semogaa semakin antusias yaa

Masih ada yang nunggin gama dan Raden nggak nih?

Absen ❤️ dulu ya guys

Petanyaan random

1. Kalian ketemu cerita ini di mana?

2. Tim langsung baca The Best Papa atau baca dulu GMTH?

3. Pembaca baru atau lama?

Follow ig wpesjeruk
@gama_sbas
@lunafelicia_c

••••

Satu tahun yang lalu

Gama bingung, apakah hari ini ia akan bersedih atau bahagia. Di satu sisi Gama sangat merasa senang, karena pagi ini ia bisa menghirup udara bebas kembali. Setelah tiga tahun lamanya  ia mendekam di jeruji besi.

Di satu sisi tepat hari ini ia akan menerima kenyataan pahit jika disaat ia keluar dari penjara statusnya adalah seorang duda miskin yang di tinggalkan istrinya karena tidak sanggup menjadi tulung punggung keluarga dan merawat kedua anaknya yang masih kecil.

Luna Felicia Clarence, namanya. Seorang perempuan yang berasal dari keluarga kaya raya dan seorang perempuan yang selama satu tahun lebih tinggal satu atap dengannya.

Gama sempat menangis di dalam sel, menerima kenyataan jika ia sudah menyandang sebagi seorang duda dengan satu anak. Namun, disaat ia terpuruk seperti ini banyak orang-orang baik yang selalu membantunya dan memberikan ia semanggat untuk tetap hidup dan tidak menyerah begitu saja.

Gama menggenggam erat jeruji besi itu sebelum melangkah keluar dari ruangan yang telah mengurungnya selama 3 tahun. Perasaannya berkecamuk antara marah sedih dan kecewa.

Gama tidak menyesal masuk ke dalam penjara karena di sini ia juga mendapatkan banyak pengalaman berharga. Akan tetapi ia merasa marah karena tidak bisa mempertahankan rumah tangganya serta meninggalkan banyak momen selama 3 tahun ini.

Ia juga benci kepada Luna karena dengan teganya dia mentelantarkan  putra tunggalnya yang bernama, Raden Narko Sebastian. Raden yang tidak tau apa-apa harus merasakan deritanya.

Waktu itu di saat usianya yang baru saja menginjak umur 2 tahun, Raden harus menerima keluarganya yang broken home.

"Selamat, men. Lo bisa bebas lebih awal dari kita." ujar salah satu teman satu sel Gama yang bernama Matteo.

"Gue juga ikut seneng lo bebas dari sini." ujar yang lainnya.

Gama tersenyum tipis. "Thanks, gue berharap lo semua juga secepatnya bebas."

"Jangan lupain kita, bro." ujar Agas penuh haru.

Gama menganggukkan kepalanya. "Pasti, gue nggak akan pernah lupa sama wajah-wajah kriminal kalian ini."

Sontak ketiga teman satu sel Gama tertawa keras.

"HAHAHA, TOLOL!!!" umpat keras mereka bersamaan.

Gama ikut tertawa kecil, memang kamar ini adalah salah satu kamar yang terkenal di lapas ini. Karena keempat penghuni yang hidup rukun dan tidak pernah cekcok, akan tetapi setiap hari umpatan kotor mereka selalu terdengar hingga luar ruangan.

"Duluan, gue janji sebisa mungkin jengkuin kalian ke sini." janji Gama kepada ketiga temannya.

Mereka berempat pun berpelukan, lalu gama melangkah keluar.

THE BEST PAPAWhere stories live. Discover now