Extra part2

17.8K 1.4K 79
                                    

Alvaro dan yang lainnya sedang memantau Bagas dari rekaman CCTV di ruangan yang tidak jauh dari sana.

Sekarang keadaan Bagas sedang dirantai kaki dan tangannya sehingga menempel di dinding, supaya lebih meyakinkan kalau dia sedang diculik.

"Bang, keadaan jantung Daddy aman kan?" Tanya Alvaro sebenarnya tidak tega melihat Bagas seperti itu, apalagi ide abangnya itu benar-benar gila. Padahal waktu itu Alvaro cuma ngajuin ide buat culik dia sama Bagas dan nanti bawa Bagas ke tempat acara, tapi Alkan malah menambahkannya dengan hal yang lebih gila, dan lebih gilanya lagi Arsen dan Andra malah semangat menyetujui ide Alkan itu, Alvaro sampai tidak bisa berkata-kata.

"Abang sudah bilang berapa kali dek dan adek udah liat hasilnya juga kan" jawab Andra mengelus rambut Alvaro.

"Tapi bang Al tetap aja khawatir, kalau daddy liat itu sampai serangan jantung gimana?"

"Adek tenang aja daddy sehat dan nggak ada masalah juga sama jantungnya, percaya sama abang" ucap Arsen dan dibalas anggukan lemah oleh Alvaro dan memperhatikan Bagas yang tampak menggeliat itu.

"Bang Daddy bangun" ucap Alvaro, Alkam mengangguk dan memperhatikan adek-adeknya dengan senyuman smirk.

"Siap memulai permainan" ucap Alkan dan dibalas anggukan semangat oleh Andra dan Arsen kemudian tersenyum smirk juga.

"Dasar gila" batin Alvaro melihat tatapan mereka.

Mereka kemudian memperhatikan Bagas lagi yang seperti berusaha melepaskan rantai itu.

"Lepaskan saya brengsek" terial Bagas diruangan kosong itu.

"Selamat malam tuan Bagas, anda suka berada di sana?" Ucap Alkan mengubah suaranya

"Siapa Anda, kalau berani sama saya hadapi saya langsung" ucap Bagas menatap tajam CCTV yang ada di depannya.

"Anda tidak perlu tau siapa saya, yang pasti saya akan bermain bersama anda hari ini hahaha"

"Ohh atau kita mulai dari putra anda dulu"

Mendengar itu Bagas membolakan matanya kaget, dan menatap tajam CCTV itu lagi.

"Anda jangan macam-macam dengan Putra saya atau saya habisi anda brengsek"

"Ohh saya takut hahaha, tapi bagaimana ya anda tidak bisa keluar dari sini untuk membalas saya haha"

Setelah mengatakan itu sebuah rekaman terputar dari dinding depan Bagas, dan dia menatap kaget melihat keadaan Alvaro yang tidak jauh beda dengannya, tenang itu hanya rekaman rekayasa yang sudah disiapkan Alkan dan yang lainnya.

"ALVARO" teriak Bagas

"Lepaskan putra saya brengsek"

"Kalau anda punya masalah dengan saya jangan libatkan anak saya, sialan" teriak Bagas

"Woww reaksi yang Bagus, saya jadi semakin bersemangat bermain dengan anak anda haha"

"Ayo mulai permainannya"

"Tidak"

Bagas melihat Alvaro terbangun dan berteriak memberontak juga, tak berselang lama 2 orang masuk ke ruangan itu dan mulai menyiksa Alvaro.

"Hiks sakit hiks, lepasin gue brengsek" teriak Alvaro dari rekaman itu

"Daddy hiks, tolongin Al hiks, sakit" teriak Alvaro lagi ketika orang-orang itu menyayat-nyayat tubuhnya.

"Sudah cukup, lepaskan anak saya hiks"

"Alvaro hiks"

Bagas menangis melihat Alvaro yang penuh bekas luka itu, dia tidak kuat melihat putranya disiksa dan berteriak kesakitan seperti itu.

New Alvaro (end)Where stories live. Discover now