23. Kekhawatiran

10.7K 1.2K 41
                                    

"Ada apa ini?" Tanya seorang pria paruh baya di belakang Alvaro, Alvaro langsung menatap ke belakang sehingga membuat pria paruh baya itu kaget, ketika melihat wajah Alvaro yang terasa familiar.

Wilson hendak mendekati Alvaro, tapi Alvaro langsung ditarik seseorang.

"Adek gapapa kan?" Tanya Arsen membolak balik Alvaro melihat keadaannya.

"Al gapapa bang, tapi itu..." tunjuk Alvaro pada seorang wanita paruh baya yang terlihat kaget ketika melihat keberadaan Bagas disana.

"Bagas William" kaget Risa begitu juga dengan Wilson.

Bagas menatap mereka datar, walau sebenarnya dia sempat kaget tapi ketutup oleh wajah datar dan dinginnya. Bagas menyadari tatapan pria paruh baya yang sialnya mertuanya itu mengarah ke putra bungsunya dan dengan cepat dia menarik Alvaro ke belakangnya.

"Maaf karena anak saya membuat pakaian anda kotor, nanti saya akan bertanggung jawab" ucap Bagas datar dan menggenggam tangan Alvaro.

"Ayo kita pergi baby" ajak Bagas, Alvaro yang merasa suasana yang tegangpun langsung mengangguk dan pasrah ketika tangannya ditarik Bagas.

Andra, Arsen dan Alkan pun menatap mereka datar dan ikut menyusul daddy dan adek mereka.

"Arsen" panggil Leo namun dibaikan oleh Arsen. Leo menghela nafasnya berat dan memilih pergi dari sana meninggalkan keluarganya.

"Leo mau kemana?" Tanya Jeffry

"Mau pulang yah" jawab Leo dan melanjutkan langkahnya.

"Biarin aja mas, lebih baik kita juga pulang" ajak Ananta

"Iyaa kita pulang aja, mama udah nggak nyaman dengan pakaian kotor ini" ucap Risa mencoba membersihkan pakaiannya dengan tisu.

Wilson yang masih penasaran pun melangkah pergi.

"Mas mau kemana?" Tanya Risa tapi diabaikan oleh Wilson, melihat itu Risa mengikuti suaminya begitu juga Ananta dan suaminya ketika melihat Wilson ke arah meja keluarga William.

"Ada apa lagi?" Tanya Bagas ketika melihat Wilson di hadapan mereka.

"Katakan, apa mereka anaknya Aulia?" Tanya Wilson to the point, dan tentunya itu membuat Alvaro dan abang-abangnya kaget begitu juga dengan Risa.

"Anda tidak perlu tau" ucap Bagas dingin.

"Saya perlu tau, karena ini menyangkut keturunan keluarga saya"

Mendengar itu Bagas tersenyum sinis.

"Kenapa, bukannya Aulia bukan keluarga kalian lagi, setelah kalian usir dan tidak menganggapnya lagi 24 tahun yang lalu, jadi walaupun mereka anaknya Aulia, itu tidak ada lagi hubungannya dengan kalian" ucap Bagas pedas.

Mendengar itu Wilson langsung diam, hatinya sesak, dia terus merutuki kebodohannya dulu setelah mendengar kabar kalau putri sulungnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Dia melihat lagi ke arah Alvaro, melihat wajah yang sangat mirip dengan putrinya itu membuat dia sedikit merasa tenang.

"Maaf" ucap Wilson

"Maaf opa salah" lanjut Wilson menatap anak-anak putrinya itu.

"Mas apa-apaan, kenapa minta maaf sama mereka" marah Risa melihat suaminya yang menunduk kepada mereka.

"Kamu diam" tegas Wilson kepada istrinya itu.

Sedangkan Bagas dan lainnya hanya menatap Wilson datar.

"Lebih baik kalian pergi" usir Alkan

"Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mommy kami" ujar Andra

"Kami tidak perlu maaf dari kalian" lanjutnya

New Alvaro (end)Where stories live. Discover now