4. Sekolah

34.1K 3.5K 147
                                    

Pagi harinya Alvaro sudah siap dengan seragamnya yang tidak bisa dibilang rapi, rambut acak- acakan, baju dikeluarkan, dasi yang entah kemana.

"Anjir ganteng banget gue" monolognya melihat penampilannya di cermin kamarnya

"Okay Al sekarang mari kita hebohkan seluruh sekolah" semangat Alvaro

Kemudian Alvaro melangkahkan kakinya menuju lift biar cepat sampai ke bawah pikirnya.

Alvaro berjalan sambil bersenandung ria, entah kenapa moodnya lagi baik hari ini. Dia melangkahkan kakinya menuju dapur mansion untuk sarapan terlebih dahulu, mengabaikan tatapan tajam dari ruang makan yang dilewatinya.

"Bi Al mau nasi goreng dong, buatin bekal aja ya nanti Al makan di sekolah" ucap Al menunjukkan wajah senang

Orang-orang yang diruang makan tertegun melihat senyum yang terpancar dari wajah Alvaro, entahlah mereka merasa iri kepada maid yang mendapat senyum manis Alvaro itu.

"Baik tuan muda, tunggu sebentar ya" ucap Maid itu rumah

Alvaro tersenyum sebagai balasan, dan berubah datar lagi setelah mendengar suara polos dari cewek yang ada di meja makan itu, siapa lagi kalau bukan Alea Ananta William, anak angkat Bagas William.

"Abang Al nggak sarapan dulu, sini duduk kita makan bareng-bareng" ucapnya polos, entahlah Alvaro mendengarnya malah terkesan ada nada mengejek.

"Apasih dek, nggak usah ajak-ajak anak sialan itu makan bareng sama kita" sinis Arsen

Alvaro yang mendengarnya hanya menatap datar, kemudian tersenyum kepada maid tadi setelah menerima kotak bekalnya dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Kemudian dia mendatarkan tatapannya lagi melewati ruang makan tersebut menuju pintu luar mansion.

"Alvaro" panggil Bagas tegas

"Kemana sopan santun mu haa, nggak liat ada orang, main pergi saja tanpa pamit" lanjut Bagas ngegas

Alvaro yang mendengar itu hanya memutar matanya malas, karena nggak mau ribut dan menghancurkan moodnya akhirnya Alvaro mengalah. Dia menghela nafasnya panjang kemudian tersenyum.

"Baiklah kalau itu yang tuan Bagas mau bakalan saya turuti" ucap Alvaro sopan.

"Saya Alvaro pamit pergi sekolah dulu ya tuas bagas, tuan muda dan nona" lanjut Alvaro sambil tersenyum ke arah mereka kemudian melajukan langkahnya menuju pintu keluar.

Sedangkan pria yang ada di ruang makan itu masih tertegun dengan senyum manis Alvaro mengingatkan kepada seseorang pikir mereka. Beda lagi dengan Alea yang melihat ekspresi daddy dan abang-abangnya mengepalkan kedua tangannya.

"Sial"...

Alvaro yang sudah keluar pintu utama mansion pun, merasan mual dengan kata-kata yang dilontarkannya tadi.

"Hoekk" ekspresi Alvaro seakan mau muntah, menatap kesal kearah pintu utama mansion kemudian melanjutkan langkahnya ke garasi mengambil salah satu kunci motor sport yang ada disana. Dan melajukan motornya ke sekolah.

"Semoga nggak ada drama nantinya" batin Alvaro

.

.

.

.

Motor sport milik Alvaro berhenti di parkiran sekolah, Alvaro membuka helmnya sehingga membuat teriakan heboh siswa/i yang melihatnya.

"Gila ada murid baru woy"

"Kyaa gemes banget"

"Itu bukannya Alvaro"

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang