Satu bulan kemudian...
Arsen baru saja sampai di mansionnya setelah menemui Alvaro di bali, sedangkan Andra tidak bisa ikut karena kegiatan di kampusnya.
Arsen memasuki mansion dengan wajah datarnya, dan melihat Alkan dan Bagas yang menatapnya tajam.
"Apa?" Tanya Arsen datar
"Ada yang mau kamu ceritakan sama daddy Arsen" ucap Bagas menahan emosinya.
"Nggak" ketus Arsen dan melanjutkan langkahnya.
"Dari mana kamu?" Pancing Alkan
Arsen menghentikan langkahnya dan menatap mereka malas.
"Kan sudah gue bilang, gue nginap di rumah Alaska" alibi Arsen
"Jangan bohong Arsen, apa yang kamu sembunyikan dari kami" tegas Bagas
"Nggak ada"
Alkan yang kesal pun menarik tangan Arsen mendekati mereka.
"Ini apa, masih berani bohong" ucap Alkan memperlihatkan beberapa foto saat dia bertemu dengan Alvaro.
Melihat itu Arsen kaget dan menatap mereka tajam.
"Kalian ngikutin gue" marah Arsen
"Bukan itu yang penting, kenapa kamu merahasiakan ini haaa" ucap Alkan tegas
"Kamu sudah ketemu Alvaro, tapi kenapa kamu tidak bilang sama daddy dan abang haa" lanjut Alkan
Arsen hanya diam tanpa menjawab mereka, dia masih kesal tenyata diikutin sama mereka hingga pertemuannya dengan Alvaro sampai ketahuan.
"Jawab Arsen" bentak Bagas
Mendengar itu Arsen langsung menatap mereka tajam dan marah.
"Itu karena kalian, karena kalian Alvaro nggak mau gue bawa pulang, karena kalian gue harus jauh sama Alvaro, semua salah kalian" ucap Arsen marah
"Abang akan bawa Alvaro kesini lagi" ucap Alkan
"Nggak" ucap Arsen tegas
"Kalau kalian mau nyakitin dia lagi, gue nggak akan biarkan kalian bawa Alvaro kesini lagi" lanjutnya
"Abang akan perbaiki semuanya"
"Gue nggak percaya sama kalian, biarkan dia senang di luar sana"
"Nggak, Alvaro akan tetap bersama kita, kamu juga mau itukan, jadi biarkan Daddy bawa dia kesini" ucap Bagas
Arsen diam, benar dia mau Alvaro tinggal bersamanya lagi, tapi dia sudah janji sama Alvaro. Arsen menggelengkan kepalanya membuang pikirannya jauh-jauh.
"Gue cuma mau Alvaro senang, jadi jangan paksa Alvaro kembali kesini" ucap Arsen tegas dan meninggalkan mereka.
"Abang tetap akan bawa Alvaro kesini dan berkumpul bersama kita, baik itu dia setuju atau nggak" ucap Alkan mendengar itu lagi-lagi Arsen menghentikan langkahnya dan mengepalkan tangannya emosi.
"Kalian itu egois, gue bilang biarkan Alvaro disana" teriak Arsen
"Nggak daddy nggak akan biarkan dia hidup sendirian disana dan harus kerja seperti itu" ucap Bagas
"Nggak boleh" ucap Arsen dan melangkah keluar mansion hendak pergi ke Bali lagi menyusul Alvaro supaya tidak dibawa paksa oleh abang dan Daddynya.
"Penjaga tahan Arsen dan bawa dia ke kamarnya" ucap Alkan lantang
Mendengar itu penjaga langsung mengelilingi Arsen dan menahannya.
"Lepasin gue brengsek" teriak Arsen mencoba memberontak, tak lama Alkan menghampirinya dan menyuntikkan obat bius ke Arsen sehingga dia kehilangan kesadarannya.
CZYTASZ
New Alvaro (end)
Dla nastolatkówAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...
