23. Hukuman

25.7K 2.6K 179
                                    

Sekarang Alvaro berada di kamarnya, setelah membersihkan dirinya dia rebahan di kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Dia masih tidak nyangka Bagas tadi bakalan datang bahkan merayakan kemenangannya dengan mentraktir Pak Agus dan teman-temannya makan bersama.

"Al gue harap lo bisa merasakan perasaaan ini"

"Jujur gue merasa bersalah sama lo, maafin gue seharusnya semua ini untuk lo"

"Lo kapan datang lagi ke mimpi gue"

"Banyak hal yang ingin gue ceritakan sama lo Alvaro" gumamnya berharap Alvaro asli mendengarnya.

Dia terus menatap langit-langit kamarnya itu seakan ada hal yang menarik di sana. Dia memejamkan matanya sejenak karena sebenarnya hari ini dia sangat lelah.

Alkan masuk ke kamar Alvaro hendak mengajaknya makan bersama.

"Semoga aja Alvaro mau" batinnya

Tapi yang dia dapatkan Alvaro yang malah tidur. Dengan menghela nafasnya berat dia mengambil selimut dan hendak menyelimuti tubuh kecil Alvaro itu.

Alvaro langsung membuka matanya dan menatap ke arah Alkan.

"Kebangun hmm" ucap Alkan

"Gue belum tidur" ucapnya tapi dia tetap menarik selimutnya dan memposisikan dirinya supaya tidur dengan nyaman

"Ngantuk?" Tanya Alkan dan dibalas anggukan oleh Alvaro

"Makan dulu ya" bujuk Alkan

"Gue belum lapar dan gue mau tidur" ucap Alvaro dengan mata yang sudah memberat.

Melihat Alvaro yang sudah sangat mengantukpun, Alkan akhirnya pasrah dan mengelus lembut rambut Alvaro sampai akhirnya dia tertidur.

Dengan perasaan kecewa dia keluar dari kamar Alvaro dan melanjutkan langkahnya ke ruang makan.

.

.

.

.

.

.

"Alvaro nggak mau ya bang??" Tanya Arsen melihat Alkan yang turun sendirian

"Tidur" singkat Alkan

"Yaaa, kapan kita bisa makan bareng sama dia, dia selalu menghindar dan nolak" ucap Arsen kecewa

"Mungkin bang Alva ngantuk bang, biarin aja dia tidur" ucap Alea

"Atau kalau perlu nggak usah bangun sekalian" batinnya

"Besok kita coba lagi yaa" ujar Andra

"Iyaa"

Akhirnya mereka melanjutkan makannya dengan keheningan setelah itu mereka duduk bersama di ruang keluarga minus Alvaro.

"Daddy besok minggu, kita jalan-jalan yuk" ucap Alea

"Besok daddy nggak bisa maaf ya" ucap Bagas sedangkan Alea yang mendengarnya memanyunkan bibirnya kesal.

"Daddy nggak asyik, ayoo besok jalan-jalan" rengek Alea

"Maaf tapi daddy besok ada urusan, sama abang aja ya" ucap Bagas lagi

"Tumben biasanya daddy hari minggu santai aja, emangnya ada urusan apa dad?" Tanya Arsen penasaran

"Daddy berencana mau buat ruang musik buat Alvaro sebagai hadiah, jadi kalian besok bawa Alvaro keluar mansion ya"

Mendengar itu Alea tambah kesal.

"Alvaro lagi Alvaro lagi, awas aja lo Alvaro" batin Alea

"Ruang musik? Kok tiba-tiba dad emangnya Alvaro bisa main musik?" Tanya Arsen heran

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang