Alka dan Naresh yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Sinting lo berdua," jengah Alka melihat kelakuan keduanya.

"Eh, lo pada denger gak sih waktu Regan maki-maki Raga?" Tanya Arjuna mulai serius.

Ketiganya kompak mengangguk.

"Regan bilang, Raga punya rencana busuk. Gue yakin orang kaya Regan gak sembarangan buat ngefitnah orang. Dia juga gak sembarangan maki orang kalau gak punya bukti yang kuat kan?" Tanya Arjuna yang di angguki ketiganya.

"Tapi kita gak bisa percaya Regan gitu aja. Kita temenan sama Raga udah lama, kalian yakin Raga punya pikiran begitu?" Tanya Kenzie yang membuat ketiganya kembali berfikir.

"Gue juga gak mau percaya gitu aja, apalagi gak ada bukti yang jelas. Cuma anehnya, kenapa habis Regan bilang begitu, si Raga gak mau ngumpul sama kita? Biasanya kan juga dia gas aja kalo di ajak kumpul," kata Arjuna.

"Kebelet berak kali," celetuk Kenzie yang mendapat pelototan dari Alka.

"Serius monyet!" Ucap Arjuna sambil menjitak kepala Kenzie.

"Menurut lo pada gimana?" Tanya Arjuna yang tertuju pada Naresh dan Alka.

"Bener kata Kenzie, kita gak bisa percaya Regan gitu aja tanpa bukti yang jelas. Tapi kita juga gak bisa percaya Raga sepenuhnya karena yang gue tau Regan gak pernah berani buat fitnah orang yang gak salah. Untuk saat ini, kita liatin aja dulu sikap Raga," ujar Naresh sebagai jalan tengah.

"Apa bakal ada penghianatan disini?" Tanya Alka sambil menatap ketiganya.

"Astaghfirullah Alka mulutnya," ucap Arjuna yang terkejut dengan celetukan Alka.

"Lo kristen!" Ucap Kenzie mengingatkan Juna.

"Jangan mikir yang aneh-aneh dulu deh, gak bagus, apalagi kita temenan udah lama. Hal kaya gitu mah gak mungkin," ucap Kenzie tak mau berfikir aneh-aneh.

Naresh menatap Alka dengan pandangan yang seolah-olah berkata bahwa ia juga memikirkan hal itu.

"Kenapa jadi tegang begini sih suasananya. Santai ajalah bro, kalau tegang begini gue jadi kebelet berak," ujar Kenzie mencairkan suasana.

"Emang kebiasaan lo aja itu mah," balas Alka sambil tertawa renyah.

"Sering-sering dah Ka ketawa biar cepet dapet pacar, kasian lo ganteng-ganteng gak punya cewek," ucap Kenzie yang terpana melihat ketawa Alka.

"Gak penting," ucapnya sambil meminum minuman nya.

"Semua aja lo bilang gak penting," ujar Kenzie yang tak mau ambil pusing.

"Lo gak ada niatan buat deketin cewek lagi, Jun?" Tanya Kenzie pada Arjuna yang sedang memainkan rubik.

Arjuna menggeleng. "Gak ada, mau nya Edrea aja gue."

Kenzie mengangguk. Ia paham betul bagaimana besarnya cinta yang Arjuna punya untuk Edrea. Sayang sekali hubungan mereka dibedakan oleh agama.

"Kalau lo Resh, kapan mau nembak Senja?" Tanya Kenzie.

"Gue mau langsung ngelamar aja habis itu nikah," jawab Naresh mantab.

"Kerja dulu bego! Anak orang mau lo kasih makan apa? Rumput?" Kata Kenzie terselip nasihat.

Naresh mengangguk. Kalau itu ia juga sudah paham.

"Gue jadi kasihan sama si kodok bunting," ucap Kenzie yang membuat ketiga teman nya bingung.

"Kodok bunting siapa?" Tanya Arjuna mewakili yang lain.

"Regan lah!" Jawab Kenzie.

"Nih ya lo bayangin, suka sama cewek dari sekolah musuhnya, udah gitu tuh cewek punya nya si Naresh yang jadi musuh bebuyutan nya, yang goblok nya lagi udah tau bakal ditolak sama Senja tapi masih aja ungkapin perasaan. Gue jadi dia mah mending suka diem-diem dah sambil doa semoga jadi jodohnya," cerocos Kenzie.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SENJALUKAWhere stories live. Discover now