20. Pantai

1.5K 186 4
                                    

Siang ini Naresh berinisiatif untuk mengajak Senja pergi menonton pertandingan basket yang sedang dilakukan Arjuna dengan Abian. Tadinya ia ingin pergi bersama temannya yang lain, tapi diurungkan. Segera ia membuka room chat nya dengan Senja, lalu mengajaknya untuk pergi menonton basket bersama.

 Segera ia membuka room chat nya dengan Senja, lalu mengajaknya untuk pergi menonton basket bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naresh terkekeh melihat pesan terakhir yang dikirim Senja. Lagipula siapa yang berani mendekat? kalo berani paling lehernya patah. Naresh memasukkan handphone nya ke saku jaket, lalu setelah itu mengendarai motornya keluar rumah untuk menjemput Senja. Motor Naresh berhenti di lampu merah tepat disampingnya adalah motor Regan. Naresh sudah tau lebih awal jika itu motor Regan, namun ia diam saja, malas ribut.

"Pengecut." Ucap Regan memulai permasalahan.

"Kalo gue pengecut, lo apa? Pecundang?" Ujar Naresh dengan santai.

"Bacot." Sentak Regan.

Naresh tak membalas ucapan Regan yang terakhir. Ia melihat ke arah lampu yang masih menunjukkan warna merah, lama sekali pikirnya. Setelah lampu berubah jadi hijau, Naresh pun segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, lalu membelokkan motornya ke arah kiri untuk masuk ke dalam kompleks perumahan Senja.

Mematikan motornya, lalu turun untuk mengetuk pintu rumah Senja.

Tok.. tok.. tok..

"Iya sebentar," ucap Senja dari dalam karena ia masih memakai sepatu.

Naresh berhenti mengetuk pintu setelah mendengar jawaban Senja. Ia berjalan ke arah kursi yang ada diteras untuk duduk sebentar sambil menunggu Senja keluar.

"Resh," panggil Senja.

Naresh menoleh, ia memperhatikan Senja yang sangat cantik hari ini. Lama melamun memperhatikan Senja, hingga lamunannya buyar karena tangan Senja yang melambai lambai didepan wajahnya.

Naresh menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sial, kenapa jadi salting gini?

"Ayo," ucap Naresh sambil menyalakan motornya.

Senja naik ke motor Naresh, lalu duduk sambil berpegangan di kedua sisi jaket yang sedang dikenakan Naresh.

"Ayo jalan," ajak Senja.

Naresh mulai menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumah Senja untuk menuju ketempat pertandingan basket yang dilakukan oleh Arjuna dan Abian.

"Yang tanding basket bukan lo ya?" Tanya Senja dengan sedikit kencang agar Naresh dengar.

Naresh menatap kaca motornya melihat Senja. "Bukan. Arjuna yang main."

SENJALUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang