29. Nama Baru

1.2K 161 30
                                    

Lain halnya dengan teman-teman Senja dan Naresh yang saat ini masih terkejut mendengar kabar bahwa Senja masuk rumah sakit. Semua yang ada dimeja hanya diam, tak ada satupun yang memulai pembicaraan lebih dulu.

"Habis pulang sekolah, kita ke rumah sakit?" Tanya Edrea setelah lama terdiam.

"Kalau sekarang kalian mau gak?" Tanya Anin sambil melihat semua teman-temannya.

"Lo tau sendiri lah peraturan sekolah ini gimana. Mau kita jungkir balik sekalipun buat izin keluar sebelum jam pulang, tetep aja gak bakal dikasih," sahut Kenzie pada Anin.

"Kasih waktu Senja sama Naresh buat istirahat dulu. Kita kesana habis pulang sekolah," putus Alka menengahi.

Semua nya kembali diam dengan pikiran masing-masing. Alka melirik satu persatu temannya yang terlihat lesu sehabis mendengar kabar dari Naresh. Ia pun sama halnya dengan mereka semua yang khawatir dengan keadaan Senja. Ia juga khawatir jika Sky mengetahui berita ini. Apa yang harus ia katakan nanti?

Kantin yang tadinya sunyi, tiba-tiba menjadi ricuh. Banyak sekali siswa siswi yang berlarian menuju meja Alka dan kawan-kawan.

"Bang... huh.... huh....," ucap salah satu siswa dengan napas terengah-engah.

Alka mengerutkan keningnya, ia cukup bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini.

"Kenapa?" Tanya Alka.

"Anak SMA Rajawali bang bikin rusuh diluar," ucap siswa itu setelah tenang.

Alka menggeram tertahan. Sial, masalah apa lagi ini?

"Lo ada buat masalah sama anak Rajawali?" Tanya Alka pada teman-temannya.

"Gak ada Ka," ucap yang lain sambil  menggelengkan kepala.

Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Alka pun berjalan keluar dari kantin untuk menemui anak Rajawali yang sedang membuat onar.

"Mau apa lo kesini?" Tanya Alka dingin.

"Anak sekolah lo bikin ulah duluan!" Ucap Regan dengan emosi yang menggebu.

"Apa buktinya? Sekolah gue gak pernah nyenggol lo kalau lo sendiri gak nyenggol duluan," ucap Alka masih dengan wajah datar nya.

"Motor temen gue dihancurin, dan disitu ada surat kalau yang ngelakuin Naresh. Mana temen lo itu?!" Tanya Regan tak bersahabat.

Alka sempat terdiam dengan tatapan tak percaya. Ia tau betul Naresh seperti apa, Naresh bukan orang seperti itu. Ia tak langsung menjawab pertanyaan Regan, melainkan lebih dulu mencerna pikiran pikiran yang ada dikepalanya saat ini.

"Kapan kejadiannya?" Tanya Alka tanpa menjawab pertanyaan Regan lebih dulu.

"Tadi pagi," jawab Regan sedikit bingung karena pertanyaan Alka.

Alka paham sekarang, rupanya ada yang mengadu domba antara sekolahnya dan juga sekolah Regan.

"Ini bisa dijelasin pake mulut, bukan pake otot. Mending lo ikut gue ke taman belakang biar semuanya jelas," ajak Alka pada Regan.

Regan pun mengikuti Alka dari belakang karena ia juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa yang mau lo jelasin?" Tanya Regan sambil melirik Alka.

"Naresh nemenin Senja dirumah sakit dari semalam. Gue rasa logika lo masih berfungsi. Gak mungkin kan, Naresh keluar dari rumah sakit cuma demi hancurin motor temen lo doang? Dia gak sebodoh itu ninggalin Senja yang lagi lemah demi ribut sama lo," ucap Alka dengan jelas.

Regan terdiam. Bukan terkejut perihal Naresh, tapi Senja. Kenapa ia baru tau jika Senja masuk rumah sakit?

"Jadi maksud dari ucapan lo barusan ada yang adu domba sekolah kita?" Tanya Regan.

SENJALUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang