40. Berkecamuk

1.1K 151 19
                                    

Kini mereka berdua sudah sampai didepan rumah setelah lelah berlarian mengitari komplek.

"Naresh pulang nya nanti aja ya, makan disini dulu," tawar Senja pada Naresh.

Naresh diam. Dari raut wajahnya terlihat bahwa ia sedang berpikir. Setelah memutuskan pilihan, ia pun mengangguk mengiyakan tawaran Senja.

"Ayo masuk," ajak Senja.

Senja menyuruh Naresh untuk duduk lebih dulu. Ia berjalan mengelilingi ruangan yang ada di rumah untuk mencari Mamanya. Namun nihil, ia tak menemukan keberadaan Mamanya sama sekali.

"Senja cari apa?" Tanya Naresh yang sedari tadi memperhatikan Senja seperti orang kebingungan.

"Cari Mama," jawab Senja sambil duduk disamping Naresh.

Senja menghela napasnya. Kemudian ia menoleh pada Naresh yang sedang duduk disampingnya.

"Kaya nya Mama ke kantor." Raut wajahnya terlihat kecewa, namun Senja buru-buru mengubah ekspresi nya.

Naresh menarik kepala Senja agar bersandar di bahunya. Ia mengelus-elus kepala Senja dengan penuh kasih sayang.

"Mungkin ada kerjaan yang gak bisa ditinggal," ucap Naresh yang mengerti bahwa Senja sedang kecewa.

Senja mengangguk.

"Lo mau makan apa? Biar gue masakin," ucap Senja yang kini mengangkat kepalanya dari bahu Naresh.

"Nanti aja, emang lo gak capek habis lari-larian terus langsung masak?" Tanya Naresh.

Senja menggeleng. Hal seperti ini sudah biasa untuknya.

"Nanti aja masaknya, gue masih mau deket-deket kaya gini sama lo," ucap Naresh yang kini memeluk tubuh Senja. Aroma tubuh Senja membuatnya candu, rasanya ingin memeluk Senja terus menerus.

"Manja," ucap Senja sembari terkekeh. Tak urung, ia juga membalas pelukan Naresh.

"Nja," panggil Naresh yang masih mendekap Senja.

"Kenapa?" Tanya Senja.

"Kalau misalnya Regan suka sama lo, lo bakal gimana?" Tanya Naresh.

Senja sedikit bingung dengan ucapan Naresh. Kenapa jadi bahas Regan?

"Ya gak bakal gimana-gimana Resh," jawab Senja sekenanya.

"Kalau disuruh pilih Regan atau gue, siapa yang lo pilih?" Tanya Naresh lagi.

Senja semakin mengerutkan keningnya. Ia melepas pelukannya dengan Naresh, kemudian menatap Naresh dengan pandangan bingung.

"Tumben lo nanya kaya gini. Ada apa?" Ucap Senja yang malah berbalik tanya.

"Gue cuma mau tau jawaban lo aja," ucap Naresh tenang.

Senja mengangguk mengerti.

"Lo," jawab Senja tanpa ragu-ragu.

"Kalau ternyata takdir lo sama Regan, gimana?" Ucap Naresh yang menimbulkan kebingungan besar bagi Senja.

"Ngomong apa sih?" Tanya Senja yang mulai sebal. Ucapan yang dilontarkan Naresh bukan seperti sebuah pertanyaan, melainkan pernyataan. Ia tak suka itu.

Sekarang malah Naresh yang dibuat bingung oleh Senja. Apa pertanyaan salah?

"Lo kalau ngomong yang bener, Resh. Gue gak suka," ucap Senja tanpa menatap Naresh seperti tadi.

"Loh?" Ucap Naresh sambil menatap Senja yang kini membuang mukanya ke arah lain.

"Nja," panggil Naresh pelan.

SENJALUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang