Extra part 3

21.6K 1.5K 50
                                    

||~~~~~🦋HAPPY READING🦋~~~~~||

Setelah memasak kini mereka sedang makan bersama, seraya bercerita.

Dentingan sendok berbunyi, Alec sendiri duduk disamping mommynya, ia sedari tadi hanya diam tak bersuara.

"Hei udah dapet cewek nggak Al?" Tanya Defran pada Alec.

"Nggak masih kecil," jawab Alec tanpa melihat pria itu.

"Jangan ngajarin anak gue yang enggak-enggak," sahut Zen.

Defran menatap temannya itu. "Ya elah, nanya doang kok," ujar Defran.

"Ck, Lo aja Sono nyari cewek," balas Zen, membuat Defran mendengus.

"Def Lo kapan nikah sih?" Tanya Feli pada Defran, temannya itu sudah lama menjomblo dan mereka pikir Defran tak suka dengan perempuan.

"Lo su–"

"Kagak, gue normal," sahut Defran, ia dengan cepat memotong perkataan Zen.

"Heran gue banyak yang deketin tapi nggak ada yang nyantol di hati Lo," kata Ibra.

"Belom ada cewek yang tepat maybe," celetuk Defran.

"Gitu aja tros sampe Lo kakek-kakek!" Seru Neo.

"Sekertaris Lo boleh juga Def," kekeh Reinan.

Defran melototi pria itu, apa? Sekertarisnya? Amanda maksudnya?

"Kenape sekertaris gue? Naksir Lo?" Tanya Defran.

Reinan mencibik kesal. "Gila aja, udah punya bini gue," celetuk Reinan.

Seperti sebelum-sebelumnya Defran mereka sering memperkenalkan Defran pada para wanita-wanita cantik, namun ditolak mentah-mentah oleh laki-laki itu, entah Defran mencari yang seperti apa.

"Eh, dua Selasa gue, Zen sama anak-anak bakalan ke New York," ucap Feli.

"Hah? Serius?" Tanya Sheilla, Feli mengangguk.

Mereka mengenyit heran tumben-tumbennya keluarga itu pergi ke New York, padahal setelah Feli melahirkan mereka tak ada rencana akan kesana.

"Ngapain?" Tanya Deira.

"Sepupu gue mau nikah," jawab Feli.

"Sepupu yang mana nih? Sepupu Lo banyak sampe pusing gue," tutur Neo.

Feli yang sedang mengunyah lalu berpikir, ia menatap kearah Zen.

"Sepupu gue yang mana ya?" Tanya Feli pada Zen, Zen yang sedang baru saja akan memasukan makanan kedalam mulutnya lalu berhenti dan menoleh menatap istrinya.

"Ya nggak tau," jawab Zen, ia juga lupa padahal baru seminggu yang lalu mereka saling bertukar kabar melalui via telefon.

"Ah pokoknya sepupu gue lah," ujar Feli.

Mereka melongo menatap keduanya, bisa-bisanya sepupu sendiri dilupakan, ini bukan yang pertama kalinya tetapi ini sudah yang kesekian kalinya.

"Gila, belom tua udah pikun," ucap Hanna.

Feli cengengesan, ia memang sering melupakan nama sepupunya padahal ini sudah 6 tahun berlalu, bagaimana tidak mereka juga jarang komunikasi karena keluarganya kembali ke New York sedangkan dirinya bersama Zen di Indonesia.

Bertukar kabar dengan sepupunya punyapun hanya 1x seminggu, bahkan 2x sebulan, yah karena mereka mempunyai kesibukan disana, dan Zen maupun Feli juga sibuk disini.

"Kapan nih ngumpul sama mereka, udah lama kagak ketemu semua?" Tanya Ibra.

Memang benar mereka tak pernah lagi bertemu sejak 5 tahun yang lalu, semua telah sibuk dengan kehidupan masing-masing, apalagi mereka telah menikah dan sudah mempunyai anak.

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang