Rencana & Penculikan

27.3K 3.3K 98
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Tepat pukul 13.00, Zen keluar dari lift seraya menggendong Feli ala bridal style, lagi dan lagi semua karyawan menatap Zen dengan tatapan bertanya-tanya. Zen sendiri keluar dari gedung, ia berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan, bukan karna apa ia menggendong Feli, gadis ini tertidur disofa, ia tak tega membangunkannya.

Perlahan Zen masuk kedalam mobil, ia meletakan Feli dikursi belakang ia duduk disampingnya, kepala Feli disandarkan dibahunya.

"Ke markas," titah Zen pada supir yang baru saja masuk dikursi kemudi.

"Baik tuan."

Zen menggenggam tangan Feli, melirik gadis itu, sangat cantik, pikirnya.

Sejam lebih menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai, seorang bodyguard membukakan pintu untuk Zen, dengan pelahan Zen menyelipkan kedua tangannya kebelakang Feli, ia mengangkat gadis itu yang masih setia tertidur.

Zen melihat banyak motor dan mobil didepan, artinya mereka telah sampai, ia masuk kedalam, disana sudah ada mereka bahkan Vio dan Alva ada.

"Wihhh bro, si Feli ngapa?" Tanya Ibra saat melihat Zen akan berjalan menaiki tangga.

"Tidur," balasnya, ia menaiki anak tangga, ia akan menidurkan Feli dikamar.

Sementara dilantai bawah, Vio mengenyit, ia tak begitu melihat wajah Feli dikarenakan tertutupi oleh rambutnya.

"Siapa tadi?" Kini Alva bersuara.

"Oh, yang cowok tadi namanya Zen pasti udah liat kan waktu itu, kalo yang digendong tadi namanya Feli, ceweknya," jelas Neo.

"Jadi itu Feli ya," batin Vio.

Tak lama kemudian Zen berjalan mendekat kearah mereka, ia duduk disofa single, ia menaikan sebelah alisnya, saat perhatian mereka mengarah kepadanya.

"Ngapain ngeliatin gue," ucap Zen.

"Enggak," ujar mereka secara bersamaan.

"Jadi ada yang mau jelasin kenapa kita ngumpul kayak gini?" Tanya Zen.

"Ehemm, gue sebenernya disini mau minta maaf kalian dan terutama sama Vio, gue minta maaf Vi, maafin kesalahan gue yang dulu, gue bener-bener nyesal Vi," raut wajah Alva penuh penyesalan, ia menatap Vio, berharap gadis didepannya itu memaafkannya.

"Em... Gue udah maafin lo jauh sebelum lo minta maaf Al, maafin gue juga kalo ada kata-kata gue yang buat lo sakit hati," tutur Vio.

"Nahh gitu dong, kan enak kalo gini," sahut Erwin.

"Bentar lo ngapain minta maaf juga ke kita, Kan yang masalah lo sama Vio," kata Radit.

"Ya gue nggak tau, mungkin karna lo semua temennya Vio jadi gitu," ujar Alva.

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang