Diari cinta kita, cinta kita yang telah ditakdirkan.
Dia itu gadis yang sederhana. Tiada yang ada sepertinya, hanya dia.
Bidadari tercantik itu adalah dia. Bunga yang mekar indah itu juga adalah dia, indah dan tak terusik kecuali dirawati oleh pemil...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⎯ Saat itu aku dapat tahu bahawa dia bukan sekadar orang yang telah aku anggap sebagai pelindungku. Tapi ternyata dia juga yang aku anggap sebagai cinta pertamaku⎯
⋆ ⋆ 𓆩♡𓆪 ⋆ ⋆
14 tahun yang lepas
"Yaani belajar elok-elok okey? nanti abah belikan baju cantik cantik untuk Yaani."
Tali kasut putih milik Yaani telah diikat dengan kemas oleh lelaki bernama Saad yang merupakan sang ayah kepada gadis kecil bernama Nur Thiyaani.
"Kalau macam tu Yaani nak baju yang ada kartun gambar Mickey Mouse tu boleh?"
Si gadis kecil itu sudah melompat keriangan.
Saad hanya mengangguk kecil dengan permintaan anaknya yang berumur sembilan tahun itu.
"Boleh je. Yaani tak nak baju kartun Barbie ke? Baru sesuai dengan Yaani. Yaani kan perempuan. Kenalah pakai baju macam princess tu."
Terangkat kening kanan Yaani dengan mulut yang ternganga sedikit. Tak percaya apa dengan apa yang baru saja dikatakan oleh ayahnya itu. Kagum tidak, clueless, ya.
Yaani menggaru kepala yang tidak gatal.
"Kartun babie tu apa?"
Meledak tawa Saad mendengar anak sulungnya itu menyebut perkataan yang kedengaran seperti menyebut nama binatang yang berbunyi oink oink itu.
"Barbie, Yaani, barbie. Tak apalah, nanti kita beli baju biar Yaani yang pilih sendiri. Sekarang, jom masuk kereta. Lambat pergi sekolah pulak nanti."
"Jom!"
Yaani dan ayahnya memboloskan diri masuk ke dalam kereta kecil yang sederhana itu.
Pagi itu dua anak beranak itu santai menikmati perjalanan kereta menuju ke sekolah.
Yaani keluarkan tangan kirinya keluar dari jendela kereta tanda dia menikmati angin di pagi hari. Saad hanya tersenyum memandangnya. Pagi-pagi begini masih belum ada banyak kereta yang berkeliaran.
Lagu yang bertajuk Laskar Pelangi yang diputarkan di corong radio kereta itu telah menceriakan momen pagi mereka berdua. Matahari pagi yang sudah naik mula menyerlahkan cahayanya menyinari seluruh Kota Alarsa.
