1. Serius pindah jiwa??

Mulai dari awal
                                    

Alfanza tersenyum tipis melihat orang-orang mengelilinginya dengan raut wajah panik, karena sudah tak kuat Alfanza pun menutup matanya.

"Ayah Bunda Al datang" ucapnya setelah itu semuanya gelap.

.

.

.

.

.

.

"Huamm" seseorang baru terbangun dari tidurnya

Cowok itu mengerjapkan matanya pelan, mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu. Tapi ada yang aneh pikirnyaa

"Kok gue baik-baik saja"

"Bukannya seharusnya gue udah di neraka"

"Atau kemarin cuma mimpi??" Monolognya bingung

Dia memperhatikan sekelilingnya dengan masih setengah tersadar

"Anjir gue dimana" ucapnya kaget melihat kamar asing itu

Kamar yang tidak terlalu besar hanya terdapat kasur, satu lemari dan meja belajar serta kamar mandi.

(Kira-kira seperti itu)

"Lebih besar kamar gue" gumamnya masih memperhatikan sekeliling.

"AAAAAA" teriaknya kaget ketika melihat dirinya di depan cermin.

"Serius ini gue, masa sih gue bertransmigrasi seperti di novel-novel itu.

"Anjir ni bocah kacau banget sumpah, kurus banget njir, badannya juga penuh bekas luka tapi imut banget sih" gemesnya

Setelah memperhatikan penampilannya tiba-tiba kepalanya pusing, banyak ingatan yang masuk ke otaknya

"Akhhh, anjir sakit banget bangsat" ringisnya kesakitan karena tak terlalu tahan akhirnya dia kehilangan kesadarannya.
.

.

.

.

Tok tok tok...

"Eughh" ringisnya memegang kepalanya yang masih pusing. Dengan susah payah dia membuka pintu kamarnya.

"Iya bi" ucapnya sopan

"I- Itu tuan muda, tuan besar memanggil tuan muda ke bawah" gugup Asisten rumah tangga itu seperti ketakutan, melihat itu cowok tersebut sudah memprediksinya.

"Ck kayaknya bakalan ada drama" ucapnya dalam hati

"Ohh ya udah bi, terima kasih" ucapnya sambil tersenyum kepada maid tersebut.

Cowok itu melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Sesampainya disana terlihatlah keluarga yang bahagia sedang bercanda gurau sambil menggoda seorang cewek imut di tengah-tengah mereka.

Karena malas melihatnya, dengan terpaksa cowok tersebut mendekati sang kepala keluarga.

"Apa?" Ucapnya singkat tanpa menyapa terlebih dahulu

Mereka yang tadi asyik bercanda gurau menghentikan aksinya karena kaget mendengar nada datar tersebut, tidak biasanya cowok yang selalu ketakutan itu menatap mereka dengan tatapan tajam dan datar pikir mereka.

Semuanya diam mencerna kejadian yang barusan terjadi

"Ck apasih, kalo nggak ada yang penting gue pergi"

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang