Bab 2 Sin of Glutony chapter 10 : Blood of Glutony part 3

3 5 0
                                    

BEM!

BOOOMM!!

BEM!!

Senjata api terus menembakan timah panasnya kearah Stella yang terbang melesat menuju  sang penembak. Dia menangkis semua peluru itu dengan pedangnya seolah kecepatan peluru tak ada bedanya dengan menebas benda diam. Ketangkasan itu tak jauh dari akibat hasil pelatihan Danu selama ini.

Semua peluru tak mengenai nya, membuka jalannya untuk membelah 2 musuhnya. Korban dari para ksatria putih semakin banyak berjatuhan.
Namun, para boneka bionik tak punya takut dan terus menyerang.
Dimulai dari Serangan bersamaan dari belakang walaupun masih kurang mengejutkan Stella, dengan cepat dia menendang penyerang mengunakan kakinya yang menjatuhkan satu dan sisanya dia potong-potong menjadi beberapa bagian. Mereka masih tak mau untuk mundur, ratusan misil pun ditargetkan ke Stella.

“Oke kejar aku!”

Selaput di telapak kakinya mendorong dia dengan gelombang untuk terbang menghindari semua misil.
Karena bagaimanapun kelelawar dengan satu sayap tak akan bisa terbang.

Dia terbang dengan gesitnya menghindari misil-misil, bahkan dia masih sempat untuk menguap di tengah serangan misil itu dan Menggocek misil untuk saling bertabrakan.

“Masih kurang cepat. Itu misil atau siput, huh!?”

Tepat setelah dia menghina gerakan misil itu. Muncul dari bawah seorang ksatria putih menyerang dengan beraninya menggunakan gadanya, tentu hal itu masih bisa dia hindari dengan mudah. Namun, itu masih belum selesai ratusan dari Ksatria putih yang pada dasarnya adalah boneka bionik langsung menyerang dengan jumlah ratusan bersama dengan misil yang di tembakan dari bawah.

Stella sekarang sudah dikurung dengan kubah senjata bionik serta misil.

Mereka menyerangnya dengan terus menerus, terkadang Stella melemparkan mereka ke misil. Gangguan yang sangat gila, membiarkan banyak dari mereka untuk berkorban demi mengalahkan Stella adalah hal yang ampuh. Stella tak bisa mengimbangi menghindar dan menyerang sampai membuatnya terkena misil berkali-kali.

“Aku... Mungkin aku bisa pulang ya.” Ucap Kira sambil menyeringai di bawah dia merasa rencana ini akan berhasil namun terkadang mengorbankan banyak pion akan membuka jalan untuk skakmat balik

Dan benar saja, semua misil sudah habis.

“Cuma segitu... HUH!!”

Stella mengeluarkan puluhan tentakel di pundak kirinya yang memanjang dan menusuk semua pasukan yang menyerangnya.

Dia dengan keji melambaikan mayat dengan tentakelnya seperti bendera sebelum membantingnya ke tanah. Dia turun dengan membawa keputus asaan ke musuhnya.

“Kalau ingin menyerang... Serang sini.”
Stella membuka tangannya menyilakan semua senjata mengenainya. Tanpa basa-basi puluhan pedang menembus ditubuhnya, gada menghimpit tubuhnya, tombak menusuk tubuhnya namun dia tak bergeming dengan puluhan senjata yang mengenainya. Namun ketika ada yang melompat ke arahnya dengan pedang siap untuk menegas wajahnya.

Tanpa rasa sakit dia memelintir lehernya sampai kepalanya putus dan membiarkan kepalanya terpenggal untuk kabur dengan menumbuhkan sayap di kepalanya.

“Hehe! Tak kena!”

Tubuh yang Stella tinggalkan mengeluarkan gas yang langsung meledak saat terkena oksigen yang meratakan semua boneka bionik yang dia lawan. Semuanya rata dengan tanah menyisakan para penyerang jarak jauh bersama artileri yang masih siap tegak untuk menyerang walaupun 75% pasukan telah musnah akibat ledakan.

Hihi... HAHAHAHA!!

Tawa Stella menggema bersamaan dengan  tubuhnya yang kembali utuh dengan sekejap mata.

Dome {hidup kami di dalam kubah} (Dalam Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang