20. Adiva hilang

46 15 28
                                    

~Happy Reading~

Keesokan harinya...

Pagi ini merupakan hari Senin yang cerah, karena Amber menginap di rumahnya Adiva sekarang sudah berangkat sekolah bersama menggunakan bus sekolah. Selama tiga hari ini kemarin Adiva masih menguji kesabaran Amber dengan cara bertingkah layaknya anak kecil, tentu saja Amber hanya diam-diam karena mana mungkin dia memberitahu keluhannya pada gadis tersebut.

"Amber, nanti temani aku ke kedai es krim, yuk?" ajak Adiva lalu mendapatkan balasan dari Amber.

"Iya, habis pulang sekolah ya?" jawab Amber cepat.

"Tentu saja! Masa iya sekarang kita ke kedai buat beli kan bentar lagi bel mau masuk." sahut Adiva membuat Amber tersenyum kecil.

Amber tak peduli dengan sahutan Adiva, lalu dia melanjutkan langkahnya menuju pintu kelas. Keduanya tak sengaja berpapasan dengan Oliver, saat Adiva menegur gadis itu Oliver hanya diam sambil menatap Adiva dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Sialan, sok polos." gumam Oliver masih dapat di dengar oleh Amber.

"Maksud kamu?!" tanya Amber menatap Oliver dengan tatapan kesal dan penasaran.

"Tidak mungkin kamu salah dengar Amber! Apa yang ku omong tadi." jawab Oliver menaiki sebelah sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.

Amber mengepalkan tangannya kesal lalu menunjukkan jari telunjuknya pada Oliver, wajahnya sudah memerah menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

"Aku benar-benar lelah dengan sikap mu akhir-akhir ini, ya? Aku dan Adiva tentu saja tidak tau kenapa kamu langsung berubah seketika seperti itu." ujar Amber.

"Kamu gak usah peduli dengan ku! Urusin saja Dylan yang pernah menyukaimu." kesal Oliver.

Amber diam dan menatap manik mata Oliver dengan serius, lalu menaiki sebelah alisnya karena barusan saja dia mengetahui kalau Oliver berubah hanya karena Dylan.

"Ternyata karena ini, ya? Kamu mulai menjauhi ku dan Adiva?" tanya Amber membuat Adiva mengerutkan keningnya bingung.

"Kamu jangan bangga karena sudah mendapatkan pernyataan cinta dari Dylan! Karena mu pemuda itu selalu curhat dengan ku kalau kamu menolak cintanya!!" sahut Oliver sambil menunjuk Amber dengan nada kesal.

"Kamu mau tau gak? Alasan apa yang membuat ku menolak cintanya?" tanya Amber melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Oliver tak menjawab pertanyaan dari Amber, melainkan dirinya diam untuk mendengar jawaban Amber secepatnya.

"Aku menolak cintanya karena satu orang! Ada seseorang menyukainya dan mereka memiliki Tuhan yang sama." jelas Amber tersenyum manis ke arah Oliver. "Aku mana mungkin merebut Dylan dari Tuhan nya! Lebih baik aku menolak cintanya agar Tuhan ku dan Tuhan nya tak cemburu atas cinta kami." tambah Amber.

Oliver menatap Amber dengan tatapan tak percaya, entah kenapa dia merasa kalau Amber tau siapa seseorang yang menyukai Dylan itu. Tanpa di sadari olehnya, cairan bening mulai keluar dari kelopak mata yang membuat Adiva langsung memekik kaget.

"Aku menolak Dylan itu demi kamu, karena aku sadar kalau kalian berdua itu pantas untuk berjuang sebab kalian satu Tuhan."

Sekarang Amber melangkahkan kakinya untuk menjauh dari koridor sekolah, dia harus meredakan amarahnya pada Oliver. Dia tidak menyangka kalau Oliver menjauhi mereka berdua karena Amber sudah menolak cinta Dylan, tapi dia tidak tau kenapa gadis itu menolak cinta Dylan karena seseorang dan Tuhan.

Calon Malaikat Kecil (END)Where stories live. Discover now