Chapter 2

35.9K 3.3K 305
                                    

Pagi dengan malam, pulau dengan lautnya, langit dengan kawan-kawannya, dan diriku dengan segala kekurangannya.

-Anazma Pramana

•• HAPPY READING ••

Nazma berjalan ke dapur dengan kaki pincang akibat di injak oleh Adnan tadi pagi, setelah kejadian semalam ketika dirinya di suruh untuk membantu maid dan sekarang setiap hari dia harus ke dapur pagi-pagi sekali. Dia menjadi pelayan di mansion ini, karena dia istri dari seorang Adnan. Dia tidak akan mendapatkan gaji dari majikannya.

"Bibi Dorothy?"

Dorothy sang ketua pelayan di mansion ini menoleh ke sumber suara itu, dia tersenyum lalu berjalan ke arah Nazma.

"Untuk apa lagi kesini?" Tanya bibi Dorothy, dia mengusap lembut bahu Nazma.

"Bukankah aku seorang pelayan, dan kau tau sendiri apa tugas pelayanan, bi" begitu kata Nazma membuat bibi Dorothy menggelengkan kepalanya kuat.

"Kau bukan pelayan, nyoya. Kau istri tuan Adnan."

Nazma hanya diam, dia memilih berjalan ke arah lemari es untuk mengambil bahan makanan untuk pagi ini. Ini adalah hari pertama ia masak disini, sedangkan kemarin. Dirinya disuruh untuk membersihkan kolam renang malam-malam sekali.

"Bibi."

"Ya?" Bibi menyaut dengan membawa nampan berisi makanan bekas semalam ke tempat cuci piring, "ada apa nyonya?"

"Ck, bisakah kau jangan menyebutkan nyonya! Kau itu lebih tua dariku, dan itu sangatlah tidak pantas."

"Tapikan dirimu istri-"

"Stop, bi! Jangan menganggap diriku ini atasan mu, kita sama! Tidak ada bawahan atau atasan, seharusnya aku yang lebih sopan kepadamu, bukan sebaliknya" potong Nazma.

"Tapi-"

"Panggil saja aku Nazma," ucap Nazma menjelaskan.

"Tapi-"

"Jangan ada tapi-tapi!" Sentak nya kesal.

"Baik, na Nazma," ucap bibi menunduk.

Nazma melihat itu langsung melepaskan pisau yang yang ada di tangan nya untuk memotong daging, dia berjalan ke arah bibi Dorothy yang menunduk lalu memeluknya, "maafkan aku," katanya memeluk erat bibi Dorothy.

"Maaf untuk apa?" Tanya bibi.

"Aku telah menyentak mu, bi" ucapnya, membuat bibi Dorothy tersenyum.

"Kau tidak salah, sekarang ayo kembali memasak. Nanti tuan marah," ucap bibi, Nazma mengangguk.

Namza langsung bergegas kembali memasak.

"Elin!" Panggil bibi Dorothy ketika melihat Elin salah satu pelayan di mansion ini.

"Ya, ada bibi memanggil ku?" Tanya Elin.

"Suruh yang lain bekerja, pagi ini tuan ada meeting dan kita harus menyelesaikan sebelum tuan turun," ucap bibi, Elin langsung mengangguk.

Catatan cintaku | Sudah Terbit Where stories live. Discover now