Chapter 22

34.3K 3.1K 327
                                    

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

-Al-Baqarah ayat 216

••• HAPPY READING •••

"Aku-aku tidak lihatnya, sungguh."

Kellyn!!!... Adnan menatap Kellyn geram, gara-gara Kellyn dia di tendang sampai-sampai pinggang nya membentur nakas, gara-gara Kellyn juga dirinya gagal.

"Nand," mommy yang baru saja datang langsung di kaget kan dengan Adnan yang terjatuh di lantai. Ada apa dengan anak laki-laki nya sampai bisa seperti itu? Tak tega dengan Adnan yang kesakitan ketika ingin berdiri, "biar mommy bantu."

"Terimakasih, mom."

Adnan membenarkan bajunya yang sedikit menyingkap, dia berjalan kearah sofa yang memang sudah ada disana, "aduh!"

"Kenapa Nand?" Tanya mommy, khawatir.

"Pinggang ku...." Ucap Adnan dengan muka masam.

Mommy yang tadinya ingin memegang tangan Adnan untuk membantu pria itu kini urung karena tertawa, "astaga, Nand. Kenapa bisa? Lihat muka mu itu?"

Mommy dan Kellyn tertawa melihat Adnan yang sedang kesakitan, begitupun juga Nazma yang tadinya hanya diam melihat. Kini perempuan itu tertawa kecil.

"Ck! Gara-gara anak gadismu dan menantumu itu!" Ketus Adnan, pria itu berusaha untuk mendudukkan dirinya di sofa meski terasa sakit saat ia menurunkan bokong nya pada sofa.

"Kenapa dengan menantu dan anak gadisku?" Mommy malah terkekeh.

"Dia kepergok, mom."

Mommy langsung memalingkan wajahnya pada Kellyn, mata wanita itu sudah menyipit, "kepergok bagaimana?"

"Kakak-"

"KELL!!!!!" Tegas Adnan pria itu menatap Kellyn dengan sorot mata yang tajam.

"Ck! Diamlah!" Kata mommy pada Adnan, dia menarik tangan Kellyn untuk mendekat kepadanya, "apanya yang kepergok?" Tanya mommy penuh selidik.

"Tadi saat aku masuk kesini, kakak dan kakak ipar-"

"KELLYN!!" Adnan dan Nazma membentak perkataan Kellyn bebarengan, sampai ucapan Kellyn terpotong oleh mereka berdua.

Kellyn melirik Adnan yang ternyata sudah menatapnya penuh kemarahan, setelah melihat Adnan. Dia memalingkan wajahnya ke arah Nazma, yang sudah memberi tatapan tajam padanya. Bukanya takut, gadis itu malah tergelak. "Ek-hemmm.... Gini ya, mom aduhhhhh." Kellyn mundur beberapa langkah karena Adnan melemparkan batal kepada nya.

"Nand!"

"Apa hah? Mau bicara apa kau gadis kecil?" Karena pinggang Adnan sudah tidak terasa sakit lagi, dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Kellyn lalu menjewer telinga Kellyn, "ayok bicara lagi hmm?"

"Kak..... Lepas.. sa....sakit."

"Sakit hm." Adnan melepaskan jeweran itu sedikit kasar, enak aja si Kellyn ini mau membuka aibnya di depan mommy.

"Nand apa yang kau lakukan?"

"Apa kau tidak melihatnya tadi? Bahwa aku sudah menjewer nya, mom?" Ucap Adnan dia menatap Kellyn dengan tangan yang di lipat di depan dada. "Sudahlah, kalian pergi saja dari sini." Adnan berjalan kearah nakas untuk mengambil air minum, "menganggu saja." Jelas Adnan dia meminum air putihnya.

"Kau yang seharusnya pergi, tuan."

Uhuk.

Adnan tersedak air, dia menepuk-nepuk dadanya. Setelah dirasa cukup baikan dadanya, dia menatap Nazma tidak percaya. "A-aku m-menganggu?"

Catatan cintaku | Sudah Terbit حيث تعيش القصص. اكتشف الآن