Chapter 13

29K 2.8K 287
                                    

Pertahankan cinta yang Tuhan berikan dari godaan syetan. Karena, syetan bisa menyatukan yang haram, juga memisahkan yang halal.

••• HAPPY READING •••

"Aku akan pergi ke pesta itu."

Adnan, pria itu berjalan kearah lift dengan tangan yang memegang ponsel yang di tempelkan ke telinga nya. Seseorang di sebrang sana menyampaikan bahwa-nanti malam ada pesta pernikahan sahabat lama nya, dia harus datang mumpung ada disini.

"Ah baiklah akan ku tunggu kedatangan mu."

"Jika begitu aku tutup, sampai bertemu nanti malam," Adnan menutup teleponnya, berbarengan dengan pintu lift tertutup.

••••••

Malam sudah larut dan Adnan masih belum juga pulang-dan itu sangat membantu Nazma khawatir, pria itu belum saja pulang dari kantor sedari pagi.

Nazma meremas jari-jari tangannya karena khawatir, dia melihat kearah jam yang menunjukkan pukul dua dini hari. Mondar mandir seperti setrika dia menghela nafas panjang ketika ada suara mobil dari depan. Dengan langkah cepat dia pergi kearah pintu utama.

Sampai disana pintu terbuka menampilkan Adnan dengan keadaan-mabuk juga basah kuyup, dia berjalan kearah sekertaris Liam yang memapah sang tuan. Dia mengambil alih Adnan.

"Apa yang terjadi?"

"Tuan mabuk lagi Nyonya, dan tadi kami kehujanan karena mobil tuan di curi," kata Liam menjelaskan.

"Astaga," Nazma syok menutup bibirnya yang terbuka dengan tangan, "lalu itu mobil siapa?"

"Mobil tuan, aku menelepon salah satu bodyguard untuk menjemput kami."

Nazma menghela nafas panjang,"aku sangat khawatir pada kalian."

"Maafkan aku Nyonya," Liam menundukkan kepalanya.

"Tidak apa, kau boleh pergi. Keringkan tubuhmu yang basah itu dan beristirahat lah," ucap Nazma yang langsung di angguki oleh sekertaris Liam.

"Aku permisi."

Nazma hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, setelah itu dia memapah Adnan yang pingsan.

"Kebiasaan jika mabuk selalu berlebihan dan berujung pingsan."

Ting!

Pintu kamar Adnan terbuka, ketika Nazma menempelkan tangan Adnan di pintu itu. Dia membawa sang Tuan ke arah kasur, meletakkan tubuh itu dengan perlahan.

Setelah memperbaiki posisi Adnan yang berbaring, dia berjalan kearah lemari untuk mengganti baju Adnan. Membuka jas juga kemeja yang pria itu pakai, lalu menggantinya dengan kaos berwarna abu-abu.

Membuka sepatu yang pria itu pakai, tak lupa dia letakkan di tempat yang memang seharusnya. Setelah itu, dia melihat Adnan yang-kedinginan padahal selimut tebal sudah menutupi seluruh tubuhnya.

Nazma menempelkan tangannya di atas kening Adnan, "panas."

Namun, baru saja ia hendak pergi untuk mengambil Kompress-san. Tangan pria itu tiba-tiba menariknya hingga Nazma jatuh di samping Adnan yang tertidur.

Catatan cintaku | Sudah Terbit Où les histoires vivent. Découvrez maintenant