Duapuluhdelapan

2.6K 211 44
                                    

Sore ini, didalam sebuah restoran begitu banyak pengunjung yang datang. semuanya dari kalangan elite. didalam restoran mewah berbintang 5 itu terdapat berbagai menu makanan, dari masakan jepang, thailand, korea, hingga italian. tidak sembarangan orang yang bisa makan direstoran ini. dan berkat restoran ini dengan modal ijazah SMA-nya, Vanya bisa melanjutkan kuliahnya tanpa biaya dari orang tuanya.

Seragam yang sedari beberapa jam lalu dipakainya, adalah tanda sebagai pelayan di Restoran ini. Vanya bersyukur disini ada kerja sift dan bisa menyesuaikan aktifitas kuliahnya.

Tidak terasa, sudah dua tahun berlalu Vanya bebas dari kungkungan laki laki yang sangat dihindarinya itu. dan selama dua tahun juga, Arlan membantu pelariannya, memprivasi seluruh data pribadinya. tadinya, Vanya ragu karena bisa saja Arlan lah yang menjadi jembatannya agar dipertemukan lagi dengan mimpi buruknya.

Vanya sebenarnya takut, takut karena kemungkinan semua ini akan ada imbalan yang harus dirinya bayar. maka dari itu, Vanya banyak menolak beberapa bantuan dari Arlan.

"Van!!." seseorang menepuk bahu Vanya.

Vanya yang tidak sengaja melamun didepan meja pantry membuat dirinya terkejut oleh rekan kerjanya itu.

"Ya? ada apa kak?." tanya Vanya kepada seseorang bernama Lani.

"Tolong anterin ini ya ke meja 23, aku kebelet pipis nih, tolong yah kali ini aja." Kata Lani.

"Tapi kan kak, sebentar lagi jam pulang aku kak." protes Vanya.

"Ayo lah, satu pesanan doang, aku minta tolong yah." paksa Lani, Vanya didorong oleh Lani, sedangkan Vanya menampilkan raut malas.

Dengan terpaksa Vanya mengantarkan pesanan yang ada ditangannya sekarang. seharusnya, saat ini adalah waktu untuk Vanya membereskan barang barangnya dan berganti baju untuk segera pulang.

Terlihat semua orang yang duduk dimeja itu adalah orang orang penting yang tengah makan malam bisnis. dengan sopan Vanya permisi meletakan masakan ke masing masing pemesan.

"Perusahaan kita semakin terancam, bukankah banyak perusahaan yang semaki lemah saat ini? saham juga semakin menurun, perusahaan kita terancam bangkrut saat ini. Tidak kah kau curiga dengan Ay's Corp? mereka semakin mengembangkan banyak produk yang tidak main main? dan Pemimpinnya Sabara Adyawinata juga mengembangkan proyek proyek besar? Semua pencapaiannya apakah kalian tidak curiga jika Sabara bergabung dengan mafia hingga bisa berkembang pesat dengan cepat untuk meraih kekuasaannya saat ini?." Kata seorang laki laki tua berperut buncit itu.

Vanya mencuri dengar sembari menaruh makanan di meja. karena pembahasan mereka menyangkut orang yang Vanya kenal. padahal ini di luar kota, jangkauan nama keluarga Adyawinata bisa sampai disini.

"Ya, kau benar. perusahaan kita saat ini terancam. banyak perusahaan besar bekerja sama dengan mereka, keuntungannya besar. padahal Ay's Corp hanya memberikan keuntungannya 10 % kepada penanam saham, bayangkan mereka mendapatkan keuntungan yang jauh lebih banyak, padahal mereka memberikan keuntungan 10% tapi perusahaan lain merasa untung bukannya rugi. apa kita juga harus bergabung?." kata seorang pria berkemeja warna blue sky.

Vanya tertegun, sebesar itu pengaruh keluarga Adyawinata. Apakah Vanya akan baik baik saja? apakah dirinya benar benar bisa lepas dari tuan muda bermarga Adyawinata itu?. bisakah Vanya lebih lama melarikan diri. dirinya tidak ingin kembali kedalam kegelapan bersama laki laki itu. Vanya tidak ingin dibayang bayangi ketakutan. Hans adalah sosok monster yang tersembunyi dengan rapi, hingga terlalu rapi, membuat Vanya takut saat dirinya tidak sengaja merusak tatanan itu akan menjadi hancur berantakan dan menyakiti dirinya lagi.

Vanya bertanya pada dirinya sendiri didalam hati, bisakah dirinya bebas? bisakah dirinya bahagia dengan menjalani masa muda? adakah yang menerima dirinya apa adanya meski dirinya sudah tidak perawan lagi? ini bukan keinginannya, Vanya menginginkan pasangan yang mencintainnya tanpa kekerasan, menyayanginya dengan tulus tanpa kekangan yang berlebihan. sayangnya Vanya tidak menemukan semua jawaban itu.

Hello, my senior girl~ (Tamat)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu