First Anniversary

631 128 43
                                    

Holla, karena sayah lagi butuh asupan gula dalam hidup nan ruwet ini, so....here is... My fav couple.... Ha-Ha!!  ❤️❤️❤️❤️

---------------------

Pacarnya Hans
Aku baru sampe halte TJ. Kamu udah dari tadi ya? Maaf ya, pacar... Nanti kalau udah sampe halte deket mall, aku lari, deh, biar cepet.

Pacarnya Hana
Santai, Na... Gak usah lari, ntar jatoh! Aku mau lihat-lihat baju juga, kok. Kalau udah sampe mall, kasih tau ya... Nanti kukabarin aku ada di mana.

Pacarnya Hans
Hadehh, baju lagi... Perasaan minggu lalu kamu baru beli celana kerja. Sekarang mau beli apa lagi?

Pacarnya Hana
Mau beli sempak! Masa gak boleh?? Ntar kalo kejepit gimana?

Pacarnya Hans
Buahahaha... Kalau kejepit ya nasib. Ya udah, deh, 'met hunting sempak, pacar... Aku taro hp di tas dulu ya, biar gak ribet. Nanti aku kabarin lagi. Love you!

Tersenyum, Hans menyimpan ponselnya di saku dan kembali melihat-lihat etalase. Karena sebelumnya dia ada meeting di gedung dekat mall, dia jadi bisa sampai lebih cepat setengah jam dari waktu mereka janjian. Bayu dan Ratna juga sudah memberi kabar kalau dia masih terjebak kemacetan dan kemungkinan baru sampai setengah jam lagi.

Ini pertemuan mereka setelah tiga bulan tidak bisa bertemu dalam formasi lengkap. Biasanya hanya Hans saja yang masih rutin bertemu Bayu karena mereka suka main futsal bersama.

Hans mengambil satu kaus, dua kemeja slim fit, dua pak celana dalam lalu bergegas ke kasir sebelum Hana datang. Pacarnya itu kerap mengomel saat dia merasa Hans sudah kelewat boros.

Saat sedang sabar mengantri, tiba-tiba saja ada yang menyapanya pelan.

"Hans??"

Hans menoleh dan melihat Dewi, salah satu mantan pacarnya dulu sedang ikut mengantri di belakangnya. Ditilik dari kantung belanja miliknya, sepertinya dia baru membeli kemeja pria dan entah apa lagi.

"Wi.... Hai...." Hans menoleh ke sekeliling, lalu kembali bertanya. "Sendirian aja?"

Dewi tersenyum dan mengangguk. "Aku lagi beli kado buat... ummm." Dia menggelengkan kepala, merasa tidak perlu untuk memberi penjelasan detail ke Hans, lalu melanjutkan ucapannya. "Kamu sendirian juga?"

"Aku nunggu Hana, Bayu, sama Ratna. Mereka masih otw," jelas Hans.

Tertawa kecil, Dewi menyahut. "Kalian masih kompak aja ya... Hebat."

Hans mengangkat bahu. "Yah... mumpung mereka belum bosen sama aku."

Antrian menipis, Hans membayar semua belanjaannya kemudian menunggu Dewi dengan sopan tak jauh dari kasir saat giliran Dewi tiba.

Mereka bercakap-cakap standar, seperti sekarang bekerja di mana dan juga pertanyaan basa-basi soal teman-teman angkatan mereka mengingat dulu Hans dan Dewi ada di fakultas yang sama.

"Kamu gak pernah ikut reuni," tuding Dewi.

Hans meringis. "Jadwalnya sering bentrok. Terakhir itu pas aku dikirim dinas ke Pagardewa."

"Iya, Alex bilang begitu juga kemarin...."

Alis Hans terangkat, menatap tajam Dewi. Sejak dia dikirim dinas selama enam bulan, dia memang nyaris tidak bersosialisasi lagi dengan teman-teman angkatannya walau masih tergabung di dalam group angkatan.

Dewi tampak agak tersipu malu saat mengaku. "Alex panitia reuni kemarin, aku sama dia...."

Ucapan Dewi terpotong oleh dering telepon Hans yang segera Hans jawab setelah meminta maaf terlebih dahulu ke Dewi.

Ha-Ha The Alternate Universe (a very long journey)Where stories live. Discover now