Opening

5.3K 566 67
                                    

Hans berdiri di depan gerbang rumah Bayu. Baru saja dia hendak memanggil nama sahabat barunya, mama Bayu tiba-tiba saja muncul dari balik pot-pot tanaman hias yang memenuhi halaman depan rumahnya.

"Eh, Cah nggantenggg...." sapanya ceria. Di tangannya yang terbungkus sarung tangan berkebun ada sekop kecil dan juga semprotan tanaman.

"Masuk... Masuk, Hans!" ucapnya sambil melambai-lambai, memberi kode agar Hans membuka pintu sendiri.

Cengar-cengir karena dipuji ganteng, Hans membuka selot gerbang, mendorongnya terbuka, tak lupa menutupnya lagi sebelum dia menghampiri mamanya Bayu.

"Tante...." sapanya sopan sambil mengulurkan tangan hendak mencium tangan si tuan rumah.

"Ih, gak usah, Cah Bagus... Tangan Tante kotor. Langsung ke halaman belakang aja, ya... Bayu ada di sana sama kembarannya. Mereka berdua udah berisik dari jam 7. Gak tau lagi ngerjain apa."

"Kembaranan jejadiannya ya, Te? tanya Hans setengah tertawa. Dia yakin yang dimaksud sama mamanya Bayu pasti bukan adik kandung Bayu yang memang kembar.

Mamanya Bayu ikut tertawa. "Iya... Udah, langsung ke sana aja."

Hans bergegas ke halaman belakang melalui samping rumah Bayu yang dipenuhi pohon-pohon buah.

Kemarin Bayu menghubunginya dan mengajaknya bermain PS di rumahnya. Karena Hans sedang tidak ada kegiatan tambahan dan juga sudah terlalu pusing belajar untuk menghadapi ujian nasional yang ada di depan mata, dia langsung mengiyakan ajakan Bayu dengan sepenuh hati.

Bayu dan Hans memang membentuk persahabatan baru saat Bayu mengganti jadwal les bahasa inggrisnya dengan jadwal yang sama dengan 'si kembaran'.

Pembawaan Bayu yang ramah, namun tegas. Dia jujur dan tidak suka berbasa-basi. Apa pun ucapan yang keluar dari mulutnya nyaris tanpa saringan membuat Hans mudah bercakap-cakap dan menjadi lebih akrab lagi karena mereka memiliki banyak hobi yang sama seperti main basket, main game, koleksi komik yang sama, kecintaannya pada matematika, dan juga sama-sama ikut bela diri walau Bayu berlatih tae kwon do sementara Hans aktif di Judo. Selain itu Bayu juga sangat suka bermusik dan dia termasuk salah satu drummer yang mumpuni.

Sudah berapa kali Hans main ke rumahnya Bayu sepanjang pertemanan mereka dan tak lupa Bayu juga kadang mampir ke rumahnya untuk bermain basket karena persis di sebelah rumah Hans ada lapangan basket luas atau sekedar berenang di kolam renang pribadinya.

Hans menginjakkan kaki ke halaman belakang rumah Bayu yang cukup luas walau sangat rimbun lalu terbengong-bengong melihat pemandangan di depannya.

Radio tape sedang memutar lagu Shalala lala - Vengaboys kencang-kencang sementara Hana berjoget-joget ala senam SKJ. Di belakangnya ada Bayu yang tampak kesulitan mengikuti gerakan Hana.

"Ke kanan, Bay!!" seru Hana penuh semangat. "Angkat kakinya!!! Satu... Dua.... Kiri!!! Putar kepalanya!!!"

"Loe kira gue kuyang bisa puter kepala segala???" maki Bayu kencang.

Hana tertawa tak peduli. Matanya bersinar ceria saat melihat Hans yang syok.

Hans masih terbengong-bengong melihat Hana yang tampaknya tidak punya rasa malu sama sekali. Masih bergerak dengan penuh semangat, malah melambai riang ke arahnya, menyuruh dia ikut serta. "Hans!! Ayo ikut!!"

Dengan bodohnya Hans ikut di barisan sebelah Bayu, bergerak sesuai arahan Hana yang sekarang malah bergoyang poco-poco.

"Ini loe ngapain, sih, Bay?" tanya Hans di sela-sela gerakan poco-poco-nya.

"Latihan buat ujian SKJ Senin besok," jawab Bayu.

Setelah lagu nyaris usai, Hans baru tersadar. "Ini gue ngapain ikutan juga, coba???"

Ha-Ha The Alternate Universe (a very long journey)Kde žijí příběhy. Začni objevovat