To the moon and back

1K 221 43
                                    

"Buka pintu, dong!!!" teriak Hana dari balik pintu studio musik di rumah orang tua Bayu.

Hans bergegas membuka pintu dan melihat Hana yang tangannya penuh membawa nampan berisi pisang goreng dan teko es teh manis beserta gelas-gelasnya.

"Asik!!!" seru Hans kegirangan, tangannya hendak mencomot pisang yang baru saja diletakkan Hana di lantai, namun sayangnya, tangannya langsung dipukul Hana yang membuat dia mengurungkan niatnya. "Panas!! Sabar, sih, tunggu dingin dulu. Baru banget mateng digoreng sama Ratna, kan!" ucap Hana galak.

Hans mengusap-usap punggung tangannya yang nyeri. "Sakit, Na! Galak banget, sih?" gerutunya.

Hana menunjukkan wajah duck face ke Hans, meledeknya. Dia mengambil garpu yang tadi diletakkan di piring, menusuk satu pisang goreng, lalu meniup-niupnya pelan. Setelah dirasa agak dingin, baru dia sorongkan ke wajah Hans. "Nih...."

Hans tertawa, mencium kening Hana sebelum memakan pisang goreng yang ditawarkan.

"Hadeh... Pacaran aja terus!! Yang lain jadi berasa ngontrak!" ledek Bayu.

"Oh, Bayu mau juga?" Hana kembali mengambil garpu dan pisang, kemudian menyerahkannya ke Bayu.

"Gak perlu gue cium juga, kan, Na?" ledek Bayu.

"Gak, makasih. Ntar gue bisa bermutasi jadi kadal mutan. Mohon, maaf... Tampilan udah cakep parah begini....gak perlu, lah, memperjelek diri seperti Anda," jawab Hana asal saja membuat kepalanya mendadak terkena serangan jitakan maut Bayu.

Tentu saja Hana si Barbarian tak akan diam saja diperlakukan seperti itu oleh Bayu. Hana mengejar Bayu, berupaya menendang dan menjambak rambutnya sementara Bayu pun berusaha membalas tanpa kenal belas kasihan.

Hans diam saja menonton mereka berkelahi sambil santai makan pisang goreng. Sepertinya dua bulan lebih tak bertemu secara langsung membuat Hana dan Bayu rindu berat, namun gengsi memperlihatkannya. Itu sebabnya perkelahian mereka jadi jauh lebih brutal dari biasanya.

Ratna membuka pintu dan hanya bisa mengelus dada melihat Bayu dan Hana jambak-jambakan. "Masih aja ya... heran aku, tuh," ucapnya pasrah sambil duduk di sebelah Hans.

"Baru lima menit, Rat. Tunggu tiga menit lagi baru kita kasih time out," usul Hans.

"Oke," ucap Ratna sambil menarik napas pasrah.

Belum sempat dikasih time out, sepertinya duet pandir itu sudah kelelahan. Bayu mencubit pipi Hana kencang sementara Hana berhasil meninggalkan cetakan gigi di tangan Bayu.

"Cewek loe vampir apa zombie, sih? keluh Bayu sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang nyeri.

"Suami kamu jelmaan siluman kepiting, Rat!" balas Hana sambil mengusap-usap pipinya yang memerah.

Hans menyodorkan es teh manis ke mereka berdua agar mereka bisa lebih tenang.

"Sakit, Pacarrrr..." Bibir Hana mencebik manja, mengadukan pipinya yang sakit ke Hans.

Hans berdiri, kemudian mengusap-usap pipi Hana pelan. "Gapapa, masih cantik...."

Mendengar hal itu, Bayu langsung tak terima. "Udah gue kasih peringatan kalau dia vampir, masih loe belain juga???"

Bayu memegang kedua bahu Hans, mengguncangnya dramatis. "Sadar, Hans!! Sadar!!! Yang model begitu yang loe pacarin? Loe bisa dapetin Putri Indonesia, tapi loe milih telor kutu??" ucap Bayu yang ingat kalau Hans pernah menjalin hubungan dengan pageant contestant.

Sekarang Bayu sampai menepuk-nepuk pipi Hans mencoba menyadarkannya walau Hans saat ini tak bisa berhenti tertawa. "Wake up, Man! Kena pelet loe pasti!! Rat, minta air! Biar aku sembur sampe sadar!"

Ha-Ha The Alternate Universe (a very long journey)Where stories live. Discover now