[47]

419 33 12
                                    

Saat ini Seren berada di sebuah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Seren berada di sebuah ruangan. Ruangan yang masih asing untuknya. Kucing peliharaan nya sudah diatasi oleh dokter lainnya. Ia hanya berdua dalam satu ruangan. Bersama laki-laki yang sudah lama tidak bertemu.

Sungguh, dia rindu laki-laki itu.

Dia rindu dengan suaranya, tatapan matanya yang sendu, lantunan Al Qur'an yang merdu, dan semuanya yang ada di dalam dirinya. Dia sangat rindu.

Ia sampai tidak bisa berkata-kata lagi sekarang. Dia hanya diam sambil menunduk menahan tangis. Dia masih tidak percaya kalo mereka bisa bertemu lagi.

"Kenapa kamu ada disini?" tanya Seren memberanikan diri membuka suara.

"Maaf."

Wafa tampak menundukkan kepalanya tidak berani menatap gadis yang ada di depannya.

"Maaf untuk apa? Aku hanya bertanya, kenapa kamu disini? Bukankah kamu di Singapura?" Seren sedikit mengangkat kepalanya.

"Maaf karena sudah berbohong."

"Berbohong? Apa jangan-jangan selama ini kamu tidak ke Singapura?" tanya Seren lagi, ia ingin memastikan perkiraannya itu benar.

Dan benar saja, Wafa menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Saya kuliah di Bandung dan selama ini tinggal di Bandung," balas Wafa yang membuat Seren terkejut.

Seren sedikit tersentak, dia sungguh tidak percaya Wafa membohonginya. Tapi untuk apa dia berbohong?

"Kenapa kamu bohong?" tanya Seren.

"Kenapa Wafa?" tanya Seren lagi. Kali ini dengan nada yang seakan tidak sabar untuk mendengar jawaban pria di depannya.

"Karena saya ingin menjauhimu."

Jleb!

Seren mematung mendengar nya. Matanya sudah panas ingin menangis. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Disaat dia berjuang untuk menjaga hatinya namun laki-laki yang ia harapkan malah ingin menjauhinya.

"Kamu harus tau juga alasan saya menjauhimu. Saya merasa hubungan kita itu semakin dekat. Saya takut hubungan kita akan mendekatkanmu pada zina. Makanya saya menjauhimu dengan cara ini, kamu tidak akan bisa menghubungi ku lagi."

"Kalo kamu ingin menjauhiku kenapa kamu ngasih harapan ke aku? Kenapa saat itu kamu ngelarang aku untuk tidak berhenti suka sama kamu? Kenapa Wafa?" tanya Seren dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Karena saya mencintaimu."

"Saya belum siap saat itu, makannya saya menjauh. Saya ingin memantaskan diri sebelum saya mengambil keputusan ini Ser."

"Keputusan apa?"

"Menikahimu."

Deg!

Dia terkejut. Siapa sih yang tidak terkejut jika berada dalam posisi Seren? Cowok yang tidak pernah ia sangka akan mencintainya, ternyata memiliki rasa yang sama dengannya.

Alwafa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang