[09]

445 45 9
                                    

Gadis itu menekan gasnya yang membuat motornya melaju dengan kecepatan tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menekan gasnya yang membuat motornya melaju dengan kecepatan tinggi. Sesekali gadis itu juga melirik jam nya yang menunjukkan pukul tujuh lebih lima menit.

"Mampus gue."

"WOI PAK PAK! JANGAN DITUTUP!" teriaknya dari jauh ketika melihat Pak Kijo selaku satpam sekolahnya yang ingin menutup gerbang sekolah.

Wush!

Gadis itu berhasil membawa motornya masuk ke dalam sekolah dengan kecepatan yang super tinggi yang membuat Pak Kijo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sudah tak heran lagi dengan Seren. Karena tidak satu atau dua kali saja Seren melakukan hal itu.

Citt!

Motor terparkir sempurna di parkiran motor yang tersedia di sekolahnya. Gadis itu membenarkan rambutnya yang tampak kusut karena memakai helm.

"Alhamdulillah, anak Sholeh selalu tepat waktu."

Gadis itu berjalan pelan menuju ke kelas sambil bersiulan pelan melewati lorong yang sudah sepi. Namun di tengah perjalanan dia melihat seorang paruh baya dengan peci di kepalanya sedang celingukan seperti sedang kebingungan. Orang itu adalah orang yang sama sewaktu sholat di sekolah, yang dia pikir adalah tukang kebun baru.

Ah ternyata dia guru toh. Seren segera menghampiri orang itu.

"Bapak ngapain kesini? Kek tukang parkir aja toleh kanan, toleh kiri." ucap Seren sambil melihat kanan kiri yang tidak ada apa-apa.

"Saya sedang mencari keberadaan kelas 11 IPS 3, kamu tau?" tanya orang itu kepada Seren.

"Yakali saya siswa disini gak tau, tau lah pak. Ayo Seren anter!" ucap Seren.

Karena dia lagi baik hati jadi dia menyempatkan waktunya untuk mengantar guru itu. Padahal dibalik itu ini adalah alasan yang pas untuk masuk ke kelas. Kalo ditanya guru. "Kemana aja kamu Seren?"

Ya dia tinggal jawab. "Nganterin Pak guru baru yang ganteng bu."

Hehehehe...

Setelah itu mereka sampai di kelas 11 IPS 3 yang bertepatan di samping kelasnya. Kelas itu sangat ramai hingga terdengar sampai luar kelas.

"Terimakasih ya," ucap Orang itu sambil tersenyum ke arah Seren.

"Sama-sama," jawab Seren kemudian berbalik arah ingin kembali ke kelas.

"Tampang-tampangnya itu guru ustad deh keknya," ucap Seren sambil melirik laki-laki yang sedang menuju ke kelas 11 IPS 3.

Seren segera kembali menuju ke kelas. Dari arah luar dia sudah bisa merasakan bahwa kelasnya hari ini sedang kosong. Keramaian yang terjadi di dalam kelasnya terdengar begitu jelas.

"Ah enak nih nyantai," ucap Seren cekikikan tidak jelas.

Saat berhasil memasuki kelas nya dia tidak menemukan sosok guru berada disana. Ia hanya melihat para teman kelasnya yang duduk bersantai sambil memegang pulpennya masing-masing. Namun hal itu tidak membuat mereka menutup mulut. Jadi tangan nulis mulut bekerja.

Alwafa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang