[06]

525 60 9
                                    

Seorang gadis dengan rambut yang dikuncir ke belakang itu berlari kecil ke arah kelasnya sambil menggendong tas ranselnya yang ada di punggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis dengan rambut yang dikuncir ke belakang itu berlari kecil ke arah kelasnya sambil menggendong tas ranselnya yang ada di punggung. Gadis itu berhenti berlari ketika sudah sampai pada ambang-ambang pintu.

"FATUR! ARE YOU OKE BRO?" teriak Seren dengan keras yang membuat semua orang yang ada disana menoleh dan mengumpati Seren karena terdengar berisik.

"Berisik lo jamet." umpat Alby sambil melemparkan sebuah keripik yang ia makan.

"Urusai, baka!" jawab Seren sambil menunjukkan jari tengahnya ke Alby, teman sebangkunya.

"Perasaan gue gak enak nih," gumam Fatur sambil melirik gadis yang kali ini sudah berada di depannya.

"Kesambet demit apaan lo? Dateng-dateng teriak nama gue." Fatur terlihat memicingkan kedua matanya curiga. Firasatnya sudah tidak enak. Biasanya gadis itu selalu mengabaikannya tapi kali ini dia terlihat bahagia saat bertemu dengannya.

"Demit cinta," jawab Seren dengan senyum manisnya.

"Jadi lo suka sama gue?" tanya Fatur.

"Eh gak lah enak aja," balas Seren dengan cepat.

"Gue nanti ikut lo pulang ya!"

Perasaan nya makin gak enak saja setelah mendengar ucapan gadis itu. Pasti ada apa-apa.

"Ikut gue? Emang siap kalo pulang-pulang udah gak perawan lagi?" tanya Fatur sambil tertawa.

"Sialan lo, gue serius ini."

"Lagian ngapain sih ke rumah gue segala? Ngerepotin aje."

"Yailah sama temen sendiri juga, kalo perlu nanti gue beliin cemilan setoko-tokonya kalo perlu."

"Emangnya mau ngapain sih ke rumah gue? Rumah gue gak ada apa-apanya, jadi kalo lo mau maling ke tempat orang aja," saran Fatur yang membuat Seren mencebikkan bibirnya.

"Ish gue itu mau ketemu Wafa."

"Wafa siape?" tanya Fatur bingung.

"Ah masa lo gak kenal, anaknya ustadz di kampung lo."

"Ngapain lo cari dia?" tanya Fatur sedikit penasaran. Pasalnya itu anak sangat introvert. Jadi, gak mungkin Seren bisa kenal dengan anak itu.

"Tunggu, jadi yang kemarin lo tanya ke gue cara buat dapetin orang pinter agama itu si Wafa?" tanya Fatur baru kepikiran.

"Yoi,"

Gadis itu sambil menaik turunkan alisnya. "Gimana-gimana? Gue cocok gak sama Wafa?"

"Cocok aja sih."

"Tapi kalo lo operasi plastik," sambung Fatur yang membuat Alby yang duduk di depannya cekikikan tertawa.

"Sialan lo."

Alwafa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang