[08]

456 58 57
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Bang, HP iPhone yang paling bagus, bisa bikin dia sayang sama gue ada gak bang?" Mata gadis yang masih memakai seragam sekolah itu mengamati satu persatu HP yang ada di kaca depannya.

Seren berniat untuk membelikan handphone untuk mengganti HP Wafa yang sudah ia hilangkan. Padahal sudah dipegang Seren. Tapi gadis itu merasa sangat berat melepaskan genggamannya untuk mengembalikkan handphone Wafa yang asli. Karena foto-fotonya banyak disana. Jadi, dia berencana untuk membelikkan HP baru sebagai gantinya.

"Kalo mau bikin dia sayang elo mah dukun namanya," jawab penjual itu.

"Iphone apa aja deh bang, yang penting bagus dan gausah mahal-mahal."

Penjual itu mengambilkan sebuah kotak berisi handphone yang cocok untuk Seren.

"Nih, iPhone 13 Pro Max, 19 juta aja sama lo yang udah langganan."

Seren ternganga lebar setelah mendengar harga yang disebutkan oleh penjual itu. Padahal sewaktu uangnya masih banyak harga itu tidak ada apa-apa nya baginya. Namun kali ini dia tidak mendapatkan jatah uang jajan selama tiga Minggu gara-gara diskors kemarin. Dan uangnya tinggal lima juta pas gak pake koma.

"Buset 19 juta apaan HP kayak gini doang? dibanting paling pecah. Lima juta deh gue beli," tawar Seren.

"Buset harganya 19 juta nawarnya lima juta, emangnya lo pikir HP ini punya engkong gue apa?"

"Ya udah yang harganya 5 juta ke bawah aja, lagi bokek gue," ucap Seren pasrah.

Penjual itu mengambil handphone lain lalu menyerahkan ke Seren. "Nih Iphone 8 Plus, bayar 5 juta pas."

"Yailah bang, empat juta lima ratus aje ngapa bang. Duit gue tinggal ini doang nih buat beli bensin sama makan nanti juga habis. Lo gak kasian apa sama gue?"

Seren mengambil uang yang ada di tas lalu menyerahkan ke arah penjual itu dengan menghitungnya terlebih dahulu.

"Tambahin dua ratus, ambil!" Penjual itu menggeser handphone itu ke arah Seren.

"Ah elah."

Mau tidak mau Seren kembali mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah lalu menyerahkan ke penjual itu dengan kesal.

"Nih." Penjual itu langsung mengambil uang itu.

Seren yang sudah merasa puas setelah mendapatkan HP yang ia mau langsung beranjak pergi dari toko itu.

Penjual itu menatap kepergian Seren. "Kaya doang, beli HP masih nawar."

🍥🍥🍥

Seren masuk ke dalam rumahnya dengan santai. Ia menatap seorang wanita yang sedang berada di ruang tamu dengan ayahnya. Ya siapa lagi kalo bukan Tante Amira, pacar ayahnya yang baru.

Alwafa [END]Where stories live. Discover now