Kebenaran

13.7K 1.4K 63
                                    

"Hey siapa perempuan ini?" Tanya wanita tersebut sambil menatap Edrea dengan alis terangkat. "Lucas kenapa kau diam? Tidak ingin menjelaskan hemm" tanyanya lagi.

Lucas menatap perempuan tersebut dengan wajah bingungnya, ia beralih menatap Edrea. Edrea mendengus sinis, ia sudah memutuskan akan membuang Lucas dari haremnya. Sungguh ia tidak sudi berhubungan dengan suami orang.

Edrea bersiap pergi namun.."tunggu! Bukankan tidak sopan pergi begitu saja tanpa pamit?" Tanya wanita tersebut. Edrea menghela nafas kasar, "lalu bagaimana? Silahkan kalian nikmati dinner istimewa ini" ucap Edrea dan kembali ingin melangkahkan kakinya.

"Tunggu sayang" ucap Lucas akhirnya bersuara, "Luc kamu memanggilnya sayang? Siapa dia?!" Wanita tersebut agak menyentak.

"Dia kekasihku" ucap Lucas dengan cicitan di akhir kalimatnya. "Kau nakal yah?! Kenapa tidak memberitahuku?!"

"Maaf" lirih Lucas sambil menunduk, sungguh ia tidak mau membuat wanita didepannya ini marah.

Edrea begitu jengah, "silahkan kalian lanjutkan permasalahan rumah tangga kalian, aku pamit" ucapnya dengan nada sinis.

"Hei kau cemburu adik ipar? Hahah" Edrea tak bergeming, apa tadi katanya? Adik ipar?

Melihat Edrea yang kebingungan wanita tersebut meraih lengan Edrea, "ayo duduk dulu" lembutnya. Edrea memandang Lucas dan diberi anggukan.

"Perkenalkan aku Clarissa Melia Evans, kakak sepupu Lucas" Edrea memandang penuh selidik "bukan istrinya?"

Tawa Clarissa langsung pecah saat itu juga, "hahha tentu saja bukan, aku sudah memiliki suami tapi sayang ia berada di NY" jawabnya.

"Kenapa lo ga bilang sist?!" Geram Edrea dalam batinnya. "Maaf tuan, Anda tidak bertanya" jawab sistem membela diri. "Sialan!" Umpatnya kesal pada sistem.

"Maaf aku pikir kau istrinya, aku Edrea Alea Lazerdain" ucap Edrea tersenyum simpul. "Nama yang cantik seperti orangnya" puji Clarissa sambil memandang lembut Edrea.

Tatapannya beralih pada Lucas "hei kau bocah nakal, kenapa tidak memperkenalkan pada kakakmu ini hah! Kau juga tidak bilang memiliki kakak?! Sungguh durhaka sekali" ucapnya sambil memukul pelan kepala Lucas dengan sendok yang ada di depannya.

"Awww maaf kak, aku akan memperkenalkannya tapi belum saatnya. Aku takut kakak tidak merestui hubungan kami" ringis Lucas dan menggosok pelan kepalanya.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?!" Alis Clarissa mengerut, ia tidak mungkin sampai tidak merestui adiknya bersama perempuan secantik Edrea.

Lucas berdehem sebentar, "karena aku bukan satu-satunya pria Edrea kak" lirih Lucas diakhir kalimat. Edrea memandang Clarissa yang diam mematung. Sebenarnya ia juga sedikit was-was akan respon calon kakak iparnya itu.

"Lalu kenapa?" Tanya Clarissa, "kak bukankah kau menentang per-harem an?" Tanya balik Lucas.

"Ya aku memang menentangnya, tapi.... aku yakin Edrea akan adil. Benarkan?" Clarissa mengalihkan atensinya pada Edrea. Dengan cepat Edrea mengangguk mantap.

Lucas melongo melihat hal tersebut, jika tahu respon kakaknya akan sesantai ini dia pasti akan bilang dari jauh-jauh hari agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Kalau begitu nikmati dinner kalian, aku ada urusan penting. Udara malam juga tidak terlalu baik untuk Rebecca" ucap Clarissa sambil menatap bayi yang tertidur lelap di gendongannya.

"Lain kali kita harus mengobrol lagi yah adik ipar, bye bye" Clarissa beranjak sambil melambaikan tangannya, "hati-hati kak" ucap Edrea tersenyum kecil dan mendapat anggukan dari Clarissa.

TRANSMIGRASI EDREA [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora