Will you marry we?

15.3K 1.4K 53
                                    

Setelah membasmi hama di markas Shadow, Edrea kembali pulang ke mansion Lazerdain. Hal itu ia lakukan karena mommy nya, Ashana terus menangis takut Edrea tidak kembali lagi.

"Sayang hikss akhirnya kamu pulang" ucap Ashana sambil memeluk Edrea.

"Ya mom, aku ke kamar dulu" singkatnya dan melepas pelukan Ashana. Terkesan tidak sopan memang, tapi itulah Edrea.

"Kenapa kamu gak sopan sama mommy?" tiba-tiba terdengar cicitan yang berasal dari Kanaya. Edrea lantas mengalihkan atensinya dan memandang Kanaya tajam.

"Gue capek, kenapa lo nyari masalah sama gue ?!" Sentaknya. Edrea benar-benar malas menghadapi Kanaya.

"Hikss enggak gitu hikss" Kanaya malah menangis sesegukan, bukannya iba keluarga Lazerdain malah memandangnya dengan sinis.

"Diam Kanaya!" Sentak Evano membuat Kanaya langsung terdiam.

"Aku ke atas dulu" ucap Edrea dan berlalu pergi.

Kanaya yang melihat reaksi keluarga Lazerdain menggeram marah. Kenapa perempuan sekasar Edrea bisa dicintai dengan mudahnya?

Edrea memasukki kamarnya, wangi vanila langsung menyeruak membuat sedikit ketenangan bagi Edrea.

Kring.. dering ponsel Edrea mengalihkan atensinya. Ternyata Dareen yang menghubunginya.

"Sayang besok kita dinner bagaimana?"

"Siapa saja?"

"Tentu kami bertiga dan dirimu"

"Oke"

"Baiklah sayang, selamat tidur mimpi indah"

Klik..Edrea langsung mematikan sambungan tersebut tanpa membalas ucapan Dareen. Ia mencoba memejamkan mata berharap dapat mengurangi lelah tubuhnya.

Cklek.. tak lama setelah Edrea memejamkan mata, Evano diam-diam menyusup ke kemarnya.

"Sangat cantik" lirihnya sambil mengelus wajah Edrea. "Kau milikku sayang" CUP.. Evano langsung mencium bibir Edrea dengan rakus. Tak lupa juga ia melumat dan menggigit kecil bibir Edrea.

''Akhh manis sekali" desahnya dalam hati ketika merasakan lembut dan manisnya bibir Edrea.

Tak sampai disitu ia juga berani mengelus lembut leher Edrea. Meskipun tanpa balasan ia tetap merasakan nikmat yang luar biasa ketika berciuman dengan Edrea.

CUP.. Evano melepaskan ciuman tersebut dengan tidak rela. "Shit aku ingin sekali menerkam mu baby girl" desisnya.

"I love u baby girl" bisiknya sambil menjilat sensual telinga Edrea dan berlalu pergi.

Evano tidak menyadari bahwa Edrea sebenarnya tidak tidur, "lumayan juga, tapi masih lebih nikmat Dareen" ucapnya sambil menjilat sedikit bibirnya.

*****

"Dokter! Dokter!" Panik seorang suster menghampiri seorang dokter ternama di NY.

"Dokter cepat ke ruang VVIP, tuan Nicholas kejang-kejang" segera dokter tersebut bergegas ke ruang VVIP.

Terlihatlah Nicholas yang kejang-kejang, tanpa basa basi dokter tersebut langsung memberikan tindakan.(maaf gak dijelasin soalnya gak tau)

Setelah satu jam berkutat dengan peralatan akhirnya Nicholas kembali tenang bahkan detak jantungnya pun stabil. "Syukurlah tuan Nicholas dapat melewati masa kritisnya" ucapnya bernafas lega.

Mereka langsung keluar dan menyisakan Nicholas sendiri di ruangan serba putih tersebut. Tanpa disadari siapapun tangannya bergerak perlahan.

Nicholas membuka matanya dan mengerjapkan pelan "sayang..Ed-edrea" lirihnya dan kembali memejamkan mata.

TRANSMIGRASI EDREA [END]Where stories live. Discover now