Membasmi Hama

15.4K 1.5K 48
                                    

Edrea saat ini berada di rumah sakit. Ia memang meminta sistem untuk memasukkan racun kedalam makanan serta minumannya untuk memfitnah Kanaya. Licik bukan? Ya itulah Edrea.

"Well.. Kanaya lo itu bukan tandingan gue" ucapnya tersenyum smirk.

Cklek
Ruang rawat Edrea dibuka oleh seorang pria paruhbaya. "Sayang gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya nya lembut.

"Baik dad, gak usah khawatir" jawab Edrea tersenyum simpul.

"Syukurlah" ucap Ardan sambil mengelus lembut rambut Edrea. "Sayang maafin abang" ucap Evano dengan mata menyiratkan penyesalan.

"Iya sayang maafin abang" tambah Sean. Edrea menggelengkan kepalanya "ini bukan salah kalian, tapi mungkin salah Kanaya" ucap Edrea.

Mereka langsung menggeram marah, yaa Kanaya harus diberi pelajaran karena menyakiti kesayangan mereka.

"Abang keluar dulu ya ada keperluan mendadak" izin Evano dan berlalu keluar tanpa mendengar jawaban Edrea.

"Selamat menikmati Kanaya" batin Edrea tersenyum.

TING "tuan ada misi!" Ucap sistem mengagetkan Edrea. "Lo kemana aja sist? Dateng-dateng ngasih misi" kesal Edrea.

"Maaf tuan banyak yang harus saya kerjakan hehe"

"Oke, sekarang apa misinya?"

TING
MISI : MENGGAGALKAN RENCANA RANA
REWARD : 1 SET PERHIASAN RED DIAMOND
PUNISHMENT : PINGSAN 1 HARI

"Shit! Baru aja sebentar gue disini si jalang Rana itu udah bikin ulah lagi?! Gak bakal gue biarin."

*****

PLAK
Knaya jatuh tersungkur mendapatkan tamparan dari Evano. "Lo gatau diri Kanaya! Berani-beraninya lo nyakitin berlian keluarga Lazerdain."

"Ak-aku gak ngelakuin apa-apa kak hiks" tangisnya pilu.

Sean menjambak kencang rambut Kanaya hingga perempuan itu mendongak. "Kau kan yang menyimpan racun di minuman Edrea?!"

"ENGGAK KAK BUKAN AKU! JALANG ITU YANG MEMFITNAH KU" teriak Kanaya, ia kalut bagaimana caranya agar mereka percaya bahwa ia tidak melakukan itu.

DUGH
Altezza membenturkan kepala Kanaya hingga sedikit mengeluarkan darah, "jangan berteriak di depan kami! Lo juga gak berhak manggil Edrea jalang Kanaya!"

"Kenapa kalian nyiksa aku kayak gini hiks, aku juga adik kalian kan?" Tanya nya lirih dengan berlinang air mata.

Bukannya iba, Evano malah mencengkram erat dagu Kanaya "dengerin ini Kanaya! keluarga lo udah bunuh adik gue, kembaran Edrea. Kalo bukan karena keluarga lo keluarga Lazerdain bakal lengkap dan harmonis. Harusnya lo sadar diri masih untung lo diberi kehidupan yang layak sama kami, tapi apa balesan lo?! Lo berusaha menyingkirkan princess di rumah ini!"

"Lo tau keberadaan lo disini cuman sebagai umpan, agar keluarga lo datang dan kami bisa menghabisi kalian!"

Tambah Evano, membuat hati Kanaya berdenyut nyeri. Sebegitu tidak berartikah keberadaanya?

"Ikut gue" ucap Altezza menyeret kasar Kanaya ke kamar mandi. "Kak mau ngapain? hiks" histeris Kanaya ketika Altezza mulai mengarahkan shower ke kepalanya.

"Hikss kak dingin" Altezza mengguyur Kanaya ia juga sengaja mengatur suhu air yang paling dingin bermaksud memberi pelajaran pada Kanaya.

Badan Kanaya bergetar bibirnya bahkan memucat, "itu gak seberapa Kanaya! kalo lo mengusik Edrea lagi, lo bakal dapetin hal yang lebih parah dari ini!"

TRANSMIGRASI EDREA [END]Where stories live. Discover now