Terbongkar

19.3K 1.9K 116
                                    

"Nic.. k-kenapa kamu?" Tanya Olivia sambil meringis. Sungguh tendangan Nicholas tidak main-main.

Nicholas memandang Olivia dengan tatapan marah, sedih, dan kecewa. Ia tidak menyangka perempuan yang ia jaga dan ia sayangi dari kecil menusuknya dari belakang, bahkan berencana ingin melenyapkannya.

PROK PROK PROK Gavriel bertepuk tangan melihat drama di depannya. Gadisnya sangat pintar!

"Lo perempuan paling menjijikan Olivia! Gue muak sama lo rasanya gue pengen lenyapin lo dari dunia ini!" BUGH
BUGH
Nicholas kembali membogem wajah Olivia membuat darah mengucur dari hidungnya.

"Nic aku bisa jelasin hikss" ucap Olivia sambil merangkak mendekati Nicholas. Nicholas berdecih ia tak sudi dipegang oleh perempuan seperti Olivia. Padahal dulu lo belain dia mati matian Nic🙂

Edrea berjalan mendekati kedua temannya, yaa mereka merencanakan ini dari awal.

Flashback
BRAK.. Edrea dengan tidak santai duduk di bangkunya. Kedua temannya menggeleng heran. "Lo kenapa Re?" Tanya Hellia. "Olivia anjing nyuruh gue ke gudang pas istirahat."

"Ngapain tuh? Jangan-jangan dia mau bikin drama lagi." Ucap Flora yang diangguki oleh Hellia. "Tapi kayanya seru deh kalo bongkar kebusukannya" ucap Edrea sambil menatap kedua temannya.

"Gimana caranya? Kalo kita bilang langsung udah pasti mereka gak bakal percaya dan bilang kita fitnah si Olivia."

Edrea hanya menampilkan senyum miringnya "gue pinjem hp lo Hel" Hellia dengan cepat menyerahkan ponselnya pada Edrea. Beberapa menit Edrea selesai mengotak-ngatik ponsel Hellia. "Gue bakal temuin Olivia di gudang, kalian berdua masuk ke ruang penyiaran dan sambungin ponsel lo ke siaran ZHS. Gue nempelin chip di bawah sepatu gue yang nantinya percakapan gue sama Olivia bisa langsung terhubung ke ponsel lo" terang Edrea, "kenapa harus pake chip gak pake ponsel lo aja buat ngerekam suaranya?"

"Kemungkinan Olivia bakal rusakkin hp gue kalo dia tau gue bawa hp, jadi buat jaga-jaga gue pake chip ini" ucap Edrea sambil memperlihatkan benda kecil berwarna hitam untuk dipakai di sepatunya.

"Setelah rekaman percakapan gue sama Olivia diputar, kalian temuin Nicholas. Otomatis dia bakal nanya keberadaan gue dan kalian tinggal sebutin gudang" Hellia dan Flora bertepuk tangan ia tak menyangka pemikiran Edrea bisa sejauh itu.

"Oke siap laksanakan!" Ucap mereka berbarengan. "Ini akhir hidup lo Olivia" batinnya tersenyum smirk.
Flashback off

Nicholas masih memandang tajam Olivia, ia menelpon bawahannya untuk datang ke gudang dan menyeret Olivia.

"Bawa dia ke tempat biasa!" Perintah Nicholas dan diangguki oleh kedua bodyguard tersebut. Mereka membawa Olivia dengan cara diseret karena perempuan itu terus melawan.

"Nic aku bisa jelasin Nic, aku dijebak Nic! Aku disuruh ngakuin itu sama Edrea Nic! Nic lepasin aku!" Olivia terus berteriak histeris.

Ketika melewati para siswa mereka menyoraki Olivia.
Huh jalang
Cewek sialan
Polos-polos bangsat
Bunuh aja
Kasian Edrea difitnah sama tuh jalang

Nicholas membalikkan badannya, ia menatap Edrea dengan perasaan bersalah. Gavriel mendekati Edrea dan memeluknya dari samping, ia ingin melihat awal penyelesan Nicholas.

"Maaf s-sayang maaf" lirihnya yang sama sekali tak digubris oleh siapapun.

"Aku memang cowok brengsek! Aku bodoh! Tapi aku mohon maafin aku" ucapnya sambil bersimpuh, ia meremas lututnya.

"Tampar aku Rea pukul aku sepuasnya, tapi aku mohon jangan buang aku jangan tinggalin aku. Maafin aku hiks" isak Nicholas.

Teman-teman yang melihat Nicholas bersimpuh pun acuh tak acuh. Mereka masih kecewa pada pria itu. "Gampang banget lo minta dimaafin setelah apa yang lo lakuin ke Edrea" ucap Gavriel. Masih ingat dibenaknya ketika Nicholas menampar bahkan membogem Edrea.

"Gue tau gue salah tapi please kasih gue kesempatan lagi sayang" lirihnya.

Edrea menghampiri Nicholas, teman-temannya terbelalak melihat Edrea. Mereka berharap Edrea tidak memaafkan Nicholas.

Edrea berjongkok di hadapan Nicholas dan mendekatkan tangannya ke pipi pria itu, PLAK.. suara tamparan menggema di gudang tersebut. "Lo pikir gue bakal maafin lo? Jangan ngimpi Nicho! Sekarang nikmatin hidup lo dalam penyesalan!"

Edrea mengambil belati di dekat kursi, ia mengambil lengan Nicholas dan menyayatnya membentuk kata REGRET. Nicholas diam tanpa berekspresi setidaknya Edrea sudah mau menyentuhnya. Setelah itu Edrea berdiri dan melangkahkan kakinya menjauh dari area gudang.

"Lo bodoh! selamat menikmati penyesalan" ucap Theo berlalu pergi diikuti yang lain meninggalkan Nicholas dengan penyesalan mendalam.

"ARGHHHHH KAMU MILIK AKU EDREA ALEA FIOLLEN!" Teriak Nicholas sambil memegang erat belati milik Edrea yang sudah diselimuti darahnya.

Gimana part ini?

TRANSMIGRASI EDREA [END]Where stories live. Discover now