56 - Terciduk

19.6K 1.5K 21
                                    

Suara bel yang gak kunjung berhenti,membuat Adrian yang belum tertidur lelap jadi terbangun lagi.

Saat melirik jam dinakas baru menunjukkan pukul 8 pagi,  fisik serta mentalnya lelah lahir bathin setelah menghadapi sang pacar yang rewelnya bukan main.

Untung saja pagi ini pacarnya pamit pulang, kata Kayana keluarga nya akan tiba dijakarta hari ini, penerbangan pagi pula. Sedangkan kunci rumahnya masih di pegang Kayana, alhasil pagi-pagi buta pacarnya itu terpaksa pulang.

Tadi, Adrian sudah menawarkan untuk mengantarkan Kayana pulang, tapi tumben pacar nya itu pengertian. Barangkali kasihan karena waktu tidur Adrian sangat kurang akhir-akhir ini. Jadilah pacarnya itu mandiri, pulang sendiri. Naik taksi sih, inshallah aman.

Berhubung weekend, dia berencana puas-puasin tidur hari ini. Karena besok pagi ada meeting direksi, meskipun hari minggu anehnya rapat tersebut tetap dilaksanakan. Entah dengan alasan apa, semua orang pada ngotot untuk mengadakan rapat, termasuk Daniel. Perasaan teman-teman nya gak ada yang hobi extramiles.

Karena perusahaan tersebut didirikan oleh dirinya dan Daniel, jadilah isi kursi direksi teman-teman nya semua. Bukannya nepotisme dan semacam nya, mereka terlalu malas buat nyari orang baru. Prinsip mereka, selagi bisa mengorbankan teman kenapa harus repot-repot pula buat rekrut orang baru.

Lagi-lagi bel apartement nya berbunyi, Adrian menggerutu kesal dalam hati.

Dia jarang menerima tamu, apalagi pagi-pagi begini. Temannya rata-rata pria yang sudah beristri, pagi-pagi begini harusnya sibuk ngelonin bini!

Sementang dia belum menikah, disangka hidupnya se senggang itu apa?

Begitu membuka pintu, Daniel dan sekitar seperempat lusin teman nya sudah berjejer didepan pintu.

Rapat direksi nya kapan sih, besok apa hari ini?

"Assalamualaikum pak Haji." sapa Daniel semringah, tanpa dosa.

Dibelakang nya ada Mario, Gerald, dan Sean yang ikut cengengesan.

Shit!

Kalau ini sih teman-teman nya yang memang hobi melajang semua. Kecuali Daniel, yang sudah tunangan dengan Fita- rekan nya sesama dosen, yang gak perlu susah payah Adrian comblangi, karena mereka langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Baru saja diizinkan masuk, temannya sudah mulai kurang ajar membuka tutup pintu kulkas dan kabinet lemari, yang pastinya sudah diisi penuh oleh Kayana dan isinya sudah mulai beragam pula.

"Tumben kulkas lo penuh, biasanya gak pernah di isi." komentar Sean.

"Ini celemek apaan, lucu banget gambar hello kitty." kali ini Gerald yang berkomentar.

"Paan dah." sahut Adrian pura-pura cuek kemudian menghampiri teman-temannya, supaya gak semakin jelalatan.

Sedangkan Mario, teman nya yang paling sopan dan berbudi pekerti cuma duduk manis diruang tamu. Enggan mengomentari. Saking baiknya,kalau semisalnya Adrian punya adik perempuan, mungkin bakalan dia jodohkan dengan Mario.

Hidupnya lurus dan taat beragama, harusnya Adrian banyak-banyak mendekatkan diri dengan Mario. Bukannya bergaul dengan Daniel, yang ada makin sesat.

Daniel adalah teman nya yang paling kampret bahkan lebih kampret dibandingkan teman-teman nya yang lain. Untungnya pria tersebut berotak jenius, pebisnis handal juga. Jadi masih bisa dipertimbangkan untuk menjadi teman.

Saat ini Adrian cuma berharap teman-teman nya tidak menyadari pernak-pernik unik di apartemennya, meskipun gak berbeda jauh sampai 180 derajat, tapi kalau teman-temannya ini jeli pasti bakalan sadar kalau ada banyak dekorasi baru yang memenuhi apartemennya.

Skripsi atau Resepsi [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя