OS | 04

108K 15.6K 2.2K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم





*****





"Assalamualaikum, Shireen, kan?"

Shireen yang baru saja pulang dari madrasah bahkan masih mengenakan seragam, menghentikan langkahnya ketika ada orang yang menghampiri.

Ketika menoleh, gadis itu langsung merubah ekspresi wajahnya yang semula ditekuk, kini tersenyum lebar melihat ternyata Ning nya yang menghampiri.

"Eh, wa'alaikumussalam, Ning." Shireen menjawab salam dari Kinan.

Meski dirinya masih baru di sini dan jarang melihat keluarga ndalem, Shireen bukannya santri yang benar-benar tidak tau wajah keluarga ndalem. Termasuk Kinan. Shireen hafal wajah Kinan yang menurutnya sangatlah cantik, persis seperti Bundanya.

"Ada apa ya, Ning? Sampe kaget nih saya tiba-tiba disamperin sama Ning nya." tanya Shireen terkekeh canggung.

Kinan tersenyum kearah gadis sebayanya itu, "Nggak papa, cuma mau nyapa. Abisnya aku penasaran sama santri baru yang wajahnya ini unik banget. Ada campuran-campuran Arab-China nya gitu, yang Masya Allah cantik." jawabnya.

Shireen nampak tersenyum malu-malu, "Aamiin. Makasih, Ning. Ning nya juga cantik."

"Aamiin." balas Kinan, "Oiya, kamu nanti malem ada acara nggak?"

Gadis yang tanya terkekeh sebentar sebelum menjawab, "Ya...ada, Ning. Kaya biasa, kajian setiap habis Isya."

Kinan manggut-manggut, "Malam ini bolos aja." ceplosnya, "Bukan bolos juga sih, tapi ijin." ralatnya.

"Ijin? Saya nggak punya alasan buat ijin, Ning?"

"Nanti biar aku yang ijinin. Aku mau minta tolong kamu buat nemenin aku ke toko buku."

Shireen nampak berfikir sebentar. Jika dirinya menolak permintaan Ning nya, tidak enak juga. Kalo di terima, tapi besok pagi-pagi sekali dirinya harus pulang ke asalnya atas permintaan sang kakek yang jaraknya memang lumayan jauh dari sini.

"Cuma sebentar, kok." Kinan kembali bersuara seolah tau apa yang sedang Shireen debatkan dengan dirinya sendiri.

Shireen menghela nafasnya lalu tersenyum dan akhirnya mengangguk, "Mau, Ning." jawabnya.

"Alhamdulillah." ucap Kinan senang bukan main.

Sebenarnya tujuan utamanya mengajak Shireen nanti malam sampai bela-bela datang ke madrasah itu bukan untuk sekedar minta ditemani ke toko buku. Pergi ke toko buku bisa saja dirinya minta diantar oleh Baba ataupun Mas nya. Tapi tujuan utamanya adalah untuk mengakrabkan diri dengan gadis yang lebih pendek darinya ini.

Our Secret [SUDAH TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن