38. Mendadak gila💗

1.5K 54 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment oghey!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa follow, vote, comment oghey!

🎀

"Emang anjir, nih, kadang si Lira," tukas Tebe yang masih setia dan tetap setia menunggu balasan pesannya dari si pujaan hatinya Lira.

Padahal dari semalam Tebe mengiriminya pesan tapi masih saja Lira belum membacanya. Tenggelam, kah? Seperti kapal titanic. Sungguh Tebe jadi geregetan dan ingin langsung tinggal bareng satu rumah saja kalau begini ceritanya.

"Ada apa lagi, sih? Kusut banget muka lo," sahut Putra yang sebenarnya sudah tahu betul masalah percintaan sahabatnya masing-masing.

"Ck! Masa doi gak save nomor gue. Gak penting, kah, nomor gue?" curhat Tebe.

"Lah... lo tahu dari mana dia kagak save nomor lo bego?" celetuk Randi dengan tetap fokus menonton anime di ponselnya selagi menunggu jam istirahat sebentar lagi.

"Dia gak bakal save nomor gue kalau gak gue yang save sendiri di hp-nya waktu itu," adu Tebe yang jadi teringat saat ia meminjam handphone Lira untuk melihat kontaknya dinamai apa.

Dan bukannya memenuhi jawaban atas kepenasarannya, justru Tebe dibuat tertampar dengan kenyataan yang ada. Lira ini emang kadang suka minta langsung dihalalin!

"Itu artinya dia nggak mau save nomor lo," kata Putra seraya mengedikkan kedua bahunya.

Tebe menyengir sebentar. "Padahal Lira termasuk yang beruntung bisa dapatin nomor gue tanpa susah payah. Di luaran sana bahkan orang pada gak punya nomor gue!" cetusnya jeda beberapa detik.

"Ya, karena mereka gak kenal gue, sih, lebih tepatnya hahaha..." Tebe kembali menyengir berniat bercanda.

"Serah lo, Teb!" seru Putra tidak mau ambil pusing.

"Cih! Nomor lo gak guna. Masih bergunaan juga nomor tukang sedot wc yang suka di tempel di tiang listrik," sahut Randi tidak setuju. Apa-apaan itu! Cih.

"Yehhh... nonton nonton aja, bang! Masih sempat aja lo ngatain gue lagi kayak gitu juga. Dasar kampret!" seru Tebe tidak terima. Heran dengan Randi yang selalu sedia waktu untuk mengatainya walaupun tengah fokus menonton seperti itu.

Randi menyengir dengan wajah tanpa dosanya. Laki-laki itu mematikan handphone menyudahi acara menonton animenya dan memusatkan perhatiannya pada teman-temannya. "Eh, sebelum ujian refreshing dululah kita."

"Triplah kita. Muncak kalau nggak," ajak Randi sambil menaik turunkan kedua alisnya menunggu jawaban mereka.

"Di mana-mana refreshing itu habis ujian." Uranus bersuara setelah sejak tadi hanya fokus dengan dirinya sendiri. Laki-laki itu sibuk membaca sebuah buku dengan AirPods yang terpasang di kedua telinganya mengalunkan sebuah lagu.

"Argh! Kelamaan. Segarin otak dulu baru fokus ujian. Kapan lagi coba lo semua muncak bareng gue," ucap Randi penuh bangga akan dirinya.

"Cih!"

SWEET COUPLE?Where stories live. Discover now