11. Q-TIME WITH YOU💗

2.7K 111 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Seza menghela napas lega begitu dirinya telah masuk ke dalam mobil Uranus. Menyebalkan, sungguh menyebalkan! Kalau biasanya Seza dapat pulang dengan tenang dan santai, berbeda dengan sekarang di mana dirinya jika pulang bersama Uranus harus diam-diam dan tanpa ketahuan siapapun.

Sebenarnya Seza tidak mau pulang bersama laki-laki itu! Dan tentu saja ini semua karena Uranus yang selalu memaksanya dengan mengirimi pesan tiada henti padanya. Lama-lama pemikiran Seza untuk memblokir nomor itu mungkin akan ia lakukan!

Annoying boy,” suara Seza sepelan mungkin.

Uranus mengerutkan dahinya mendengar suara samar Seza di sampingnya. “Lo ngomong apa tadi?” tanyanya dengan sebelah alis yang mengangkat.

Seza menoleh. Memberikan senyum manisnya yang ia tunjukkan dengan terpaksa pada laki-laki di hadapannya. “Perfect boy.”

Gue nggak tuli.”

Seza melebarkan matanya. “Lo denger gue ngomong apa tadi?”

“Gue bahkan tahu lo bohong,” jawab Uranus tanpa menoleh ke arah Seza sambil menyalakan mesin mobil dan mengemudikannya.

Seza yang mendengar langsung menoleh cepat ke arah depan. Mampus! Udah ngatain pake acara bohong dan ketahuan lagi, malu banget!— rutuk Seza pada dirinya sendiri.

Ramainya jalanan tidak seramai keadaan Seza dan Uranus. Keduanya sibuk dengan fokusnya masing-masing. Uranus yang fokus menyetir mobil dan Seza yang fokus melihat pemandangan lalu lintas.

Mobil yang dikemudikan Uranus berhenti di salah satu mal. Seza yang menyadarinya melihat ke arah Uranus seolah meminta penjelasan.

“Kita makan dulu,” ujar Uranus tiba-tiba seakan dirinya tahu apa yang ada di dalam pikiran gadis itu.

Seza mengangguk. Kebetulan dia juga lapar karena jam istirahatnya terganggu oleh para lelaki yang sibuk menyatakan maupun mengutarakan perasaan padanya.

Sebenarnya Seza risi jika terus-terusan dihadapkan dengan lelaki yang selalu memaksakan dirinya untuk menerima ajakan berpacaran. Karena Seza tidak suka dan tidak ingin memiliki hubungan jika bukan atas kemauan dirinya sendiri.

Uranus yang lebih dulu turun dari mobilnya, disusul oleh Seza yang sudah berada di sampingnya. Uranus menggenggam tangan Seza, membawanya ke salah satu restoran dan mengambil tempat duduk yang masih tersedia. Seza yang sejak tadi banyak diam hanya fokus memperhatikan tautan tangannya dan Uranus.

“Mau makan apa?” tanya Uranus yang masih melihat-lihat daftar menu yang ada.

“Terserah,” jawab Seza tidak mau ambil pusing.

SWEET COUPLE?Where stories live. Discover now