14. YOU STALKING ME!💗

2.4K 107 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

“Nu, kenapa sih lo nggak suka gue? Gue suka sama lo. Gue mau jadi pacar lo,” ujar Putri dengan gaya centilnya yang sudah duduk manis di hadapan Uranus. Lebih tepatnya duduk di atas meja yang ada di ruangan OSIS.

“Gue nggak bisa,” jawab Uranus singkat.

Beginilah Uranus jika bersama perempuan kebanyakan. Bersifat dingin dan cuek. Berbeda jika ia bersama Seza. Hanya bersama Seza lah sisi lain dari Uranus terlihat.

Mungkin, jika ada cewek yang tahu sisi lain dari Uranus selain Seza, para cewek-cewek tidak akan mempercayainya. Karena Uranus yang mereka kenal bersifat dingin, cuek dan tak tersentuh. Susah untuk mendapatkan perhatian dari Uranus!

“Tapi kenapa? Gue kurang apa? Gue, kan, cantik. Gue juga pinter. Dan masih banyak lagi yang bisa dibanggakan dari gue. Tapi kenapa lo nggak bisa nerima gue?!” tanya Putri semakin menuntut. Ia tidak tahan lagi untuk memendam perasaannya ini.

“Kalau gue nanya balik kenapa lo nggak suka Tebe. Lo jawab apa?”

Putri berdecak dengan kedua tangan yang melipat. “Karena gue nggak suka dan nggak cinta sama dia!”

“Itulah jawaban gue buat pertanyaan lo tadi,” kata Uranus dengan mata yang tetap fokus pada proposal kegiatan OSIS yang sedang ia baca. Sedari tadi, Uranus tidak menatap lawan bicaranya itu.

“Woi! Kuping gue panas, nih. Lo berdua napa nyebut-nyebut nama gue?!” seru Tebe. Tadinya Tebe tidak berniat untuk mendengar percakapan di antara Uranus dan Putri. Tapi, setelah ia dengar-dengar, seperti ada yang sedang membicarakan dirinya. Dan siapa lagi orangnya jika bukan Uranus dan Putri!

“Gue cuma minjem nama lo bentar,” sahut Uranus.

Putri berdesis sambil melirik Tebe. Tidak bisakah Tebe diam dulu?! Sungguh mengganggu dirinya yang tengah berbicara dengan Uranus. “Lo bisa diam aja nggak seakan-akan nggak ada orang di sini! Ganggu kita tau nggak!”

“Lah, napa jadi lo yang marah. Gue, kan, dari tadi diam aja, sebelum diri gue terganggu karena mendengar nama gue yang sedang dibicarakan sampai membuat kuping ini terasa panas dan memerah,” celoteh Tebe dramatis.

“Lebay lo jadi laki!” maki Putri.

“Isshhh... lo malah asik-asikan ngobrol. Bantuin gue bodoh!” seru Lira yang sudah cape mengetik di laptop.

“Terus aja, Ra... terus kata-katain gue. Pintar kagak, bodoh iya. Omongan itu doa! Gimana kalau gue jadi bodoh beneran karena kata-kata lo itu!”

“Lo sih nyebelin bukannya bantuin gue malah ikut-ikutan ngobrol. Mulut jahat gue jadi keluar, kan!” kata Lira seraya menarik paksa Tebe agar bertukar tempat duduk dengannya.

SWEET COUPLE?Where stories live. Discover now