3.DIA MENYEBALKAN! 💗

4.3K 162 1
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Hari demi hari berlalu. Sedikit demi sedikit Uranus sudah mengikhlaskan kepergian Mamanya. Membiarkan Diana pergi dengan tenang tanpa terbebani hanya karena Uranus masih menangisinya.

Lelaki itu pada akhirnya sadar, ia harus meneruskan hidupnya kembali karena dunia tidak berhenti setelah Diana pergi.

Dan Seza harus menerima kenyataan, kalau sekarang dirinya sudah tidak jomlo lagi dan menjadi pasangan dari seorang lelaki yang sempat ia tolak dan hina dulu. Oh My God... siapapun yang melihat dirinya bersama Uranus sekarang, pasti akan mengira jika Seza menjilat air liur sendiri.

Bagaimana tidak? Ia yang dahulu menolak, kini menerima kembali sesuatu yang dahulu pernah ditolak. Orang yang tidak tahu malu bukan?

Hufftt...

Seza menghela napas melihat lelaki di sampingnya yang masih tertidur. Memandangi wajahnya yang menjadi pemandangan pertama kali yang Seza lihat saat terbangun di pagi hari dan sebelum menutup mata di malam hari.

Dia Uranus Dirgantara.

Lelaki yang pernah ia tolak dulu.

Lelaki yang pernah menyukai dirinya dulu.

Lelaki yang sekarang digilai banyak wanita di sekolahnya.

Walaupun Seza dan Uranus selalu sekolah di satu sekolah yang sama, tapi mereka tidak saling mengobrol atau menyapa semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu.

Jika berpapasan, mereka hanya saling melihat tanpa berkata. Saling bungkam dengan kediamannya dan cuek seakan tidak saling memedulikan keberadaan satu sama lain.

Uranus yang Seza kenal sekarang berbeda. Sepertinya roda kehidupan berputar dan berpihak pada lelaki itu.

Dulu Uranus yang dia kenal bodoh, sekarang dia bintang pelajar di sekolah.

Dulu Uranus yang dia kenal biasa-biasa saja, sekarang dia sangat tampan dengan pesona yang dia miliki.

Semua tidak seperti dulu, banyak yang berubah dari lelaki itu. Jika dulu baca adalah kelemahan dari sosok lelaki di hadapannya, sekarang kelemahan itu hanyalah hal kecil yang bisa ia anggap remeh sekarang.

“Ngapain ngeliatin?”

Mampus!

Seza kelabakan. Ia memalingkan wajahnya dengan cepat begitu mata lelaki di sampingnya terbuka sedikit dan melihat dirinya yang fokus memandangi wajahnya.

“Idih... pede banget,” elaknya dan langsung beranjak dari ranjang ke kamar mandi. Menghindar dari lelaki itu yang sudah memergokinya tadi. Bodoh!

SWEET COUPLE?Where stories live. Discover now