5.SEMUA BERUBAH💗

3.7K 150 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Seza menghela napas pasrah. Dia kesal dengan Uranus yang tidak mendengarkan apa yang ia mau. Dia, Uranus, bukannya menurunkannya di halte dekat sekolah, ia malah terus membawa Seza sampai halaman parkir sekolah seperti sekarang ini.

Sedari tadi Seza mewaspada. Takut jika salah satu murid ada yang melihatnya turun dari mobil Uranus. Siapa yang tidak mengenal Uranus maupun dirinya? Sudah pasti satu sekolah itu mengenalinya.

“Lo ribet! Bukannya turunin gue di depan. Gue kan tinggal jalan dikit doang,” celoteh Seza dengan celotehan yang sama di sepanjang jalan.

Uranus mengernyit. “Bagus dong, jadi lo nggak perlu jalan. Kalau bisa sampe sekolah, ngapain harus diturunin di depan? Bila perlu gue anterin sampe depan kelas lo. Bertanggung jawab banget kan gue sebagai cowok?” katanya sambil menepuk-nepuk dada dengan bangga.

“Idih alay!” Seza meringis geli.

“Elo doang cewek yang  di istimewain malah bilang alay.”

Seza membuang napas lewat mulut. “Up to you,” jawab Seza tidak ambil pusing.

Tubuhnya membalik ke sisi kiri ingin membuka pintu mobil, namun Seza urungkan niat itu saat teringat sesuatu. Dia membalik lagi menghadap Uranus yang masih memperhatikannya dengan sebelah alis yang mengangkat.

“Oh, iya... Jangan sampe satu sekolah atau satu orang pun tahu hubungan kita! Kalau nggak, bisa dikeluarin gue dari sekolah. Gue nggak mau yah tahun terakhir sekolah gue berjalan buruk karena hubungan kita,” jeda Seza seraya menatap kedua mata Uranus yang masih melihatnya.

“Cincin lo mana?”

Dengan santai Uranus mengangkat tangannya yang terdapat cincin di depan Seza. “Kok, lo pake sih? Lepas dong planet.”

Uranus terdiam beberapa saat. “Kenapa harus dilepas?”

“Nanti ada yang tahu dong, cincin kita kan samaan,” tunjuk Seza sambil mengangkat tangannya.

“Ya nggak apa-apa lah. Nanti gue bilang ini warisan dari Mama gue,” jawab Uranus enteng.

“Ishhh... pokoknya lepas ah!” rengek Seza. Sepertinya overthiking-nya sedang kambuh.

“Cuma cincin nggak bakal ada yang tahu kali. Emang mereka nggak ada kerjaan merhatiin sedetail gitu.”

Seza berdecak masih memandang Uranus di depannya. “Ya udah kalau lo nggak mau lepas cincin di jari lo, biar gue yang lepas cincin gue!”

Uranus yang melihat Seza ingin melepaskan cincin di jari tangannya, menghentikan tangannya itu. “Ya udah gue yang lepas.”

Seza berdecak lagi. “Dari tadi kek! Lo nggak bakal buang waktu gue,” berengutnya dan lansung keluar dari mobil. Uranus yang masih melihatnya hanya bisa menatap diam kepergiannya.

SWEET COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang