56. Planet yang dingin💗

1.1K 47 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Bulan ke bulan semakin berlalu. Hubungan di antara mereka yang semakin memburuk membuat Uranus kehilangan salah satu sisi dirinya.

Sekarang Uranus lebih menyibukkan dirinya sendiri. Dia yang terlalu sibuk dengan kesendirian dan merasa kesepian sudah menjadi kebiasaan. Dan terciptalah sosoknya yang dingin sama seperti namanya. Uranus, planet yang dingin.

Sejak saat itu kebahagiaannya hilang dan dirinya berubah menjadi dingin tanpa banyak senyuman setelah kehilangan Sezanya.

Tidak ada yang menjadi alasannya bahagia saat ini di saat orang yang dia cinta dan sayangi lambat laun pergi meninggalkannya. Baik itu Papa, Mama dan Sezanya sekarang.

Selama ini Uranus berusaha menyibukkan dirinya kembali dengan fokus belajar dan menata masa depannya sebagai pelarian agar dirinya tidak terlarut memikirkan Seza terus menerus yang membuatnya semakin susah menghapus cintanya.

"Bisa-bisanya aku terlalu berharap besar sama kamu yang jelas-jelas tidak pernah mencintaiku."

"Tenyata melupakanmu sulit, ya sayang..."

Uranus tersenyum tipis dengan perasaan hampa melihat-lihat fotonya dan Seza yang sudah lama ia cetak dan sembunyikan di sebuah kotak.

Bicara soal Seza, Uranus tidak lagi dekat dengannya. Uranus seolah menciptakan dinding yang tinggi dan memberi jarak di antara mereka dengan sikap dinginnya yang selalu ia tunjukkan.

Bahkan Uranus terkesan menghindarinya dengan bersikap seolah tidak mengenalnya dan beranggapan tidak adanya keberadaan Seza saat ia berpapasan dan bertemu dengan perempuan itu.

Uranus yang masih duduk di meja belajar di kamarnya, memasukan kembali foto-foto itu ke dalam kotak dan merapihkan semua buku-bukunya yang tadi ia pakai belajar.

Mengambil handphone-nya, Uranus menghubungi nomor seseorang di sana. "Assalamualaikum..." ucapnya begitu sambungan telepon terhubung.

"Om, Ranu jadi ambil kuliah di luar," putusnya yang sudah ia pikirkan matang-matang.

Setelah beberapa menit membicarakan seputar pendidikannya bersama Om Firman, Uranus menghela napas pasrahnya begitu obrolan mereka berakhir.

Niatnya yang ingin berkuliah di sini dan tidak ingin berjauhan dari Seza terpaksa harus ia urungkan agar Uranus fokus pada pendidikan kuliahnya dan berpisah dari bayang-bayang Seza yang terus menguasai pikirannya dan semakin membuatnya gila akan cinta.

LINE!

Uranus membuka pesan yang baru saja masuk dan membacanya. Tanpa berlama-lama dia langsung mengikuti ajakan dari si pengirim dan mengambil kunci mobil serta mengenakan jaketnya.

Uranus bercermin pada kaca yang di bagian tengahnya sudah retak karena perbuatan dirinya waktu lalu di mana Uranus melampiaskan amarahnya begitu mendapati Seza dan Raka di konser waktu itu.

SWEET COUPLE?Onde histórias criam vida. Descubra agora