00||08

12.3K 1K 113
                                    

PART 08

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 08

Kepergok Di Kamar

•••

  Pagi yang cerah dengan embun yang menyelimuti rerumputan, serta cahaya matahari yang mulai terlihat, kian memasuki cela kamar milik cowok yang masih setia bergulat dengan tidurnya.

  Hari ini ia akan memulai hidupnya yang baru tanpa harus berpura-pura lagi menjadi si pemilik raga.

  Dan semalam sebelum tidur, ia disuruh untuk pergi ke garasi, di mana motor sport yang ia minta sudah ada di sana. Bukan hanya itu, ternyata opa juga memberikan mobil sport limited edition berwarna gold. Sungguh beruntung dirinya. Jadi, pantas saja kalau sekarang ia tertidur sangat nyenyak dan damai. Namun sayang, kedamaian itu tak bertahan lama.

"ARSHAN, BANGUN!"

"KITA MAU KE SEKOLAH, NANTI TELAT."

"LO UDAH DITUNGGUIN SAMA SEMUA ORANG DI BAWAH."

  Benar-benar suara yang merusak suasana di pagi hari. Siapa lagi pelakunya jika bukan Athaya.

  Semalam Athaya dan kedua orangtuanya menginap di mansion karena permintaan dari opa.

"BANGUN NGGAK! ATAU PINTU KAMAR LO GUE RUSAKIN!"

Brak!
Brak!

  Ia terus menggedor pintu kamar tersebut sembari berteriak, bahkan tangan putihnya sudah mulai memerah.

  Arshan yang sudah terusik dengan teriakan gadis itu memilih untuk bangun, duduk di tepi kasur dan mengucek matanya yang masih mengantuk. Ia menguap lebar, berjalan menuju pintu.

"WOI ARSHAN! BANGUN!"

"LO BISA NGGAK SIH JANGAN TERIAK," kesalnya, ikut berteriak.

"NGGAK BISA." Athaya berkacak pinggang, menunggu pemilik kamar keluar.

Ceklek.

"Bisa nggak sih bangunin orang tanpa harus teriak," protesnya dengan muka bantal.

"Nggak bisa lah, kan Lo ada di dalam, kalau gue nggak teriak yang ada Lo nggak denger."

"Kenapa nggak masuk?"

"Gimana mau masuk, pintunya aja Lo kunci."

  Arshan menatap Athaya dengan sebelah alis terangkat, "Pintunya nggak gue kunci."

"Hah?" Athaya menganga tak percaya, jadi sedari tadi ia gedor-gedor pintu cuma buang-buang tenaga? Ck, salahkan saja otaknya yang tak berpikir terlebih dahulu, harusnya tadi ia mengeceknya sebelum menggedor.

"Mulut Lo tutup, nanti lalat masuk."

  Athaya langsung merapatkan bibirnya, dan detik berikutnya ia tersadar dengan Arshan yang tak memakai atasan.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang