00||17

8.7K 688 71
                                    

PART 17

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

PART 17

Reaksi Para Cecurut

•••

  Tak terasa, malam sudah berganti pagi. Dan pagi-pagi begini, apartemen Arshan sudah ricuh karena kehebohan satu orang yang tiba-tiba bangun. Bahkan sang pemilik kamar sudah terlempar ke lantai karena ulah orang itu yang mendorongnya. Dia tak lain adalah Lintang.

"WOI, BANGUN LO SEMUA, ADA PENYUSUP."

"Berisik Lo!" Arshan berucap ketus, menatap Lintang yang melompat ke atas sofa.

"HEH! SIAPA LO, GIMANA CARANYA LO BISA MASUK SINI?"

  Ia yang ditunjuk, memutar bola matanya malas. Ingin rasanya menimpuk wajah menyebalkan itu.

"WOI KADAL, LO NGAPAIN TERIAK PAGI-PAGI HAH," tegur Vernan, ikut berteriak dalam keadaan masih setengah tidur.

"Lo juga teriak bego!" Sambar Tirta, menoyor bibir Vernan karena berteriak di telinganya.

  Tidak terima bibir sexynya ditoyor, Vernan pun mengumpulkan tenaganya lebih dahulu, menarik nafas dalam-dalam, lalu mengambil bantal.

Puk!

  Ia menimpuk wajah Tirta cukup keras.

"Rasain, siapa suruh noyor bibir sexy gue." Vernan menguap, dan terkejut saat Tirta juga menimpuknya, hingga perang bantal pun terjadi antara keduanya.

"WOI BIAWAK, LO BERDUA NGAPAIN MALAH BERANTEM SIH! TOLONGIN GUE, INI PENYUSUP DARI TADI NATAP GUE," teriak Lintang, melirik ke arah arah Arshan yang menatapnya dengan ekspresi datar.

"Ck, Lintang kampret, Lo bisa diam nggak sih, suara Lo bikin gendang telinga gue mau pecah," sahut Fagan dalam posisi tengkurap, matanya masih terpejam.

  Lain hal dengan Argo dan Gajendra yang bergumam tak jelas. Tidurnya benar-benar terganggu karena ulah Lintang.

  Kabar Vernan dan Tirta? Manusia itu kembali tertidur tanpa memperdulikan Lintang. Jujur, mereka sangat mengantuk, apalagi hari ini sudah sepakat untuk tidak ke sekolah, dan berencana akan tidur sepuasnya.

"LO SEMUA KENAPA COSPLAY JADI KEBO, WOI. BANGUN! KITA KEMASUKAN PENYUSUP, TAU PENYUSUP NGGAK SIH. JANGAN BILANG LO SEMUA NGGAK TAU!"

  Sungguh, Lintang benar-benar manusia mines akhlak, ingin rasanya Arshan menyumpal mulutnya yang seperti toa itu.

"Gue bukan penyusup!"

"TERUS KALAU BUKAN PENYUSUP, APA HEH?! MALING? PERAMPOK?"

"Lintang sialan, bisa nggak sih kalo ngomong nggak usah teriak." Sepertinya Fagan tak bisa tidur kembali, buktinya, matanya sudah terbuka sempurna, menatap nyalang sang pelaku kericuhan.

Arshan Gentala [End]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant