37

382 116 16
                                    

"BANGUN WOY!! HARUTO KA---"

"loh, kalian semua di sini?" jihoon bergeming sebelum mencapai lantai basecamp. dia menatap kelima temannya satu persatu dengan tatapan tak biasa.

gara-gara kehadiran mereka banyak mengundang tanya, jihoon sampai melupakan tujuannya datang kemari. ia seketika memotong teriakannya sendiri sebab mashiho melihatnya sendu.

"lo dari mana aja, ji?" tanya yoshi penasaran mengapa jihoon datang dari garasi mobil yang biasa disediakan untuk penghuni apartemen.

jihoon menepuk jidatnya. "OIYA GUE LUPA NGASIH TAU KALIAN KALAU HARUTO NEKAD KABUR DARI GEDUNG!!" semena-mena ia berteriak keras di pagi buta. memang sudah menjadi kebiasaan buruk jihoon seperti itu.

"haruto kabur?!" tanggap mashiho ikut panik. pikirannya yang terbayang akan dalang permainan seketika membuyar.

"iya. kita harus cepet-cepet ngecegah anak itu pergi, mashi. gue sempat denger jaehyuk ngomong, siapapun yang berani ninggalin area permainan bakalan mati." ujar jihoon bermimik sangat serius berharap teman-temannya mau membantunya mencari haruto.

"terus kita cari tuh bocah kemana?" tanya yoshi. seakan memahami kondisi sedang tidak kondusif, ia menyembunyikan luka ditangannya dengan menjulurkan hoodie yang diberikan mashiho sebatas pergelangan tangan, agar jihoon tidak bertanya.

mashiho melihat itu, lantas ikut-ikutan menaruh lengan kanannya ke belakang pinggang. meski terasa perih, sebisa mungkin ia menahannya.

"ke depan gedung apartemen. gue yakin haruto pasti berniat manjat pagar." jawab jihoon sambil menjentikkan jari telunjuknya.

junghwan tidak mau diam saja. baginya, keselamatan haruto lebih penting dibanding memborbardir pelaku yang sebenarnya telah ia ketahui siapa namanya.

"iya udah, ayo!" tutur junghwan kemudian berlari hendak keluar dari lantai dasar yang awalnya mereka pergunakan sebagai area berkumpul.

"tunggu dulu!" cegah mashiho membuat langkahnya jadi terhenti.

yoshi mengangkat satu alisnya. "apa lagi sih, mashi? lo gak tau haruto dalam bahaya sekarang??"

"tahu lah! masalahnya, apa alasan dia nekad ngelanggar peraturan yang udah ditentuin sebelum game ini dimulai?" mashiho bertanya-tanya.

"pasti karena haruto laper lah! kan kita udah 2 hari gak makan," sahut yoshi sebal.

"takut mati kali!" celetuk junkyu tiba-tiba. tiga pasang mata memberinya pelototan tajam yang berakhir diabaikan olehnya.

junkyu tidak takut pada yoshi maupun mashiho yang nantinya akan menyerangnya karena berbicara buruk tentang haruto.

siapa dua orang itu sampai berani melawannya?

junkyu tinggal memanggil sara, habis nyawa mereka!

eh, berarti~

"jaga ucapan lo, jun!" jihoon memperingati.

"suka-suka gue, lah! mulut juga mulut gue, terserah gue mau ngomong apa." junkyu tertawa meremehkan ancaman pemuda itu seraya bersedekap dada menatapnya angkuh.

asahi diam-diam menyunggingkan senyum tipisnya. rupanya permainan bunuh-bunuhan yang sesungguhnya telah dimulai.

"kenapa lo jadi egois banget sih?! sekarang bukan saatnya ngebiarin teman kita dalam bahaya. utamain keselamatan haruto dulu, jun. baru kalau semua udah stabil, kita diskusiin siapa pelaku sebenarnya." jelas jihoon dengan bibir mengatup rapat. kakinya yang keseleo dan telapak tangan yang tersayat tidak lagi ia pedulikan.

Killer Doll || Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang