25

367 105 1
                                    

yoshi memangku kepala yedam di atas pahanya. kedua tangannya gemetar memegangi rambut tebal yedam.

"bertahan, dam." bisik yoshi terdengar menahan isakan tangisnya.

mata yedam terpejam. namun deru nafasnya masih tersengal-sengal. yoshi berharap semoga yedam dapat bertahan sedikit lagi. setidaknya sampai datang pertolongan dari seseorang.

walau kenyataannya, itu mustahil.

"dam, gue mohon, bertahan." yoshi tak kuasa membendung air matanya lagi. dia menangis di depan mayat yedam.

setelah jantungnya dirasa sudah tak mampu bertahan, yedam akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.

dia menyerah.

pisaunya tidak mau membuat yedam selamat. matanya semakin tersakiti jika harus menahannya meski hanya beberapa saat.

yoshi membiarkan benda itu tetap menancap dimata kanan yedam. ia redam tangisnya agar tak terdengar lebih memilukan lagi.

"kenapa ... kenapa gue harus ngelihat lo mati dengan cara yang tragis seperti ini, dam." lirihnya sembari mengulurkan tangannya membantu mata kiri yedam terpejam.

setelah dirasa jenazah yedam tertidur dengan damai. selamanya. yoshi menidurkan tubuh yedam di atas lantai.

ia bangkit perlahan-lahan, lalu menatap dua temannya yang saat ini tengah memperhatikannya dalam diam tanpa berbelas kasih menghampiri yedam.

"kim junkyu!" panggil yoshi tetap berdiri di tempatnya sejak awal mula tiba di sini.

junkyu memegang pipinya sambil menjawab lewat gerakan.

"lo gak merasa bersalah sama sekali?" heran yoshi berujar pelan tetapi jelas disetiap kata-katanya.

jihoon menyahuti. "udah lah, yos. ikhlasin kepergian yedam. mungkin ini udah takdirnya,"

yoshi menatapnya tak percaya dengan keterangan yang jihoon sampaikan barusan. "lo," bahkan dia tak sanggup meneruskan kalimatnya.

"yang jelas, sekarang kita baik-baik aja. gak perlu ngecemasin orang lain yang bahkan belum mampu bisa ngelindungin kita apa nggak," ucap jihoon santai seolah-olah kematian yedam bukan masalah besar baginya.

"tapi yedam temen kita, ji!" elak yoshi.

"temen lo kali!" ralat jihoon cepat.

mulut yoshi terkatup rapat-rapat. ia ingin menghampiri jihoon kemudian memukulnya berkali-kali agar pemuda itu sadar apa yang baru saja dikatakannya.

yoshi sampai tak habis pikir mengapa jihoon sangat egois. meski yoshi juga pernah menaruh kecurigaannya pada yedam. tetapi saat melihatnya tewas di hadapannya sendiri, yoshi tetap merasa sedih.

namun jihoon tidak terlihat berduka sedikit pun.

"yoshi." giliran junkyu yang berbicara. "kematian yedam seharusnya kabar baik buat kita. semakin banyak yang terbunuh, semakin cepat permainan ini selesai."

jihoon mengangguk setuju.

"tuh, tengok! tubuh yedam menghilang."

***

hua satu hari langs update 5!???😭
halu saia lancar bet padahal hari ni ada mapel mat ma basa enggres

semangat juga bgt kalian yg membaca tulisan ini💪💪💪💪

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now