04

595 156 13
                                    

mashiho kehilangan jejak yedam setelah tujuh menit mereka berdua berpisah. melawan makhluk kecil yang terbuat dari kapas dan benang seharusnya bukan masalah besar. namun mashiho tetap saja terkalahkan oleh boneka milik junkyu.

kini ia masih berada di lantai tiga, persis seperti terakhir kali keduanya bersama-sama.

mashiho melangkah dengan penuh kehati-hatian guna mewaspadai kedatangan sara yang bisa jadi tiba-tiba. menyusuri setiap inci gedung pada lantai putih yang penuh debu dan daun-daun kering membuatnya sedikit bergidik.

mashiho berharap sara tidak muncul ketika ia tengah berjalan sendiri. kalau boneka itu sampai menemukan mashiho, tamat hidupnya.

"yedam!" panggil mashiho akhirnya. sebab ia mulai kelelahan mencari-cari si empu dalam diam.

"yedam, lo dimana?!" mashiho berteriak memanggil nama temannya sambil mengintip ruangan di lantai dua melalui jendela.

senyap mendominasi suara mashiho di dalam gedung tua itu. dia baru menyadari bila hari beranjak senja. sebentar lagi malam, pasti tidak ada penerangan di sini.

"bang mashi!!" pemuda pendek itu menoleh sangat cepat.

ditangkapnya persepsi seseorang yang telah menggiringnya dalam arena permainan mematikan ini.

"syukur deh, lo baik-baik aja."

mashiho tidak habis pikir mengapa jaehyuk bersikap santai bukannya merasa khawatir akan keselamatan dirinya sendiri.

jaehyuk tampil dengan senyum mentereng paling bersinar yang justru membuatnya ingin cepat-cepat membuka mata hati pemuda itu.

mashiho kesal.

"baik-baik aja mata lo katarak hah?! gue hampir ditikam sara jae!!" gertak mashiho pura-pura menyikut leher jaehyuk.

"serius lo?!" jaehyuk kaget. "padahal bonekanya gak berbahaya amat," lanjutnya.

"gak berbahaya lo bilang?!" kepala mashiho seperti mau meledak. ia meraih tubuh jaehyuk untuk ia tendang pantatnya. "sini gue cuci otak lo biar kinclong. biar lo sadar kalau sara gak cuma bisa bikin gue luka, tapi juga bisa buat kita semua meninggal!"

"iya-iya bang." jengah jaehyuk melepaskan cengkraman mashiho dari kemejanya.

mashiho menepuk-nepuk telapak tangannya setelah bersentuhan langsung dengan pakaian yang jaehyuk kenakan. seperti mengusir kotoran.

"gue capek tau gak!"

"emang lo bawa berapa orang?" tanya jaehyuk mengabaikan keluhan mashiho.

mashiho mendengus, tak urung menjawab, "cuma dua. yedam sama bang hyunsuk."

"bagus deh, lebih banyak yang main lebih seru." jaehyuk mengangkat dua jempolnya sekaligus.

sejenak, mashiho melupakan kekesalannya pada pemuda itu. mashiho turut melemparkan senyum simpul. "kalau gitu ikut gue aja yuk!"

"kemana?"

"cari yedam. tadi gue mencar sama dia." katanya lalu mulai mencari langkah. jaehyuk menyusul di sebelahnya.

"terus temen lo yang satunya?"

"bang hyunsuk baru sampai. paling sekarang juga sama paniknya gara-gara ketangkap sara,"

jaehyuk mengangguk-anggukkan kepalanya paham. lalu keduanya berjalan beriringan dengan pikiran kontras dalam kepala mereka.

"oh ya, jae?" sampai di lantai dua, mashiho menyapa daun telinga jaehyuk.

kepala pemuda yang merasa jika namanya dipanggil menoleh pelan. "apa?"

"lo ngundang berapa orang selain gue?"

"banyak bang, pokoknya temen deket gue." jawab jaehyuk seraya menyahut dengan satu angkatan alis tebalnya.

mashiho belum sepenuhnya puas mendengar jawaban dari jaehyuk. tetapi ia tetap memberikan isyarat supaya jaehyuk berjalan lebih pelan menuju lantai paling dasar.

"pelan-pelan ya, jalannya. gue takut semakin petang, sara semakin gencar mau ngebunuh kita semua." sarannya yang langsung dipatuhi oleh jaehyuk.

"lo punya rencana gak bang?" mashiho mengernyit menatap wajah bertanya jaehyuk lekat.

"rencana apaan?"

"rencana buat bisa menang."

mashiho segera membulatkan mulutnya. tentu hal itu telah ia pikirkan semenjak masuk ke kawasan gedung tua ini siang hari tadi. jangankan rencana, siasat demi siasat pun sudah mashiho rancang untuk membodohi si boneka killer.

"bakalan gue kasih tau jae, tapi gak sekarang." ucap mashiho tersenyum memerhatikan depan.

jaehyuk terdiam. "terus kapan?"

"setelah lo ngenalin gue sama dua temen lo yang ada di situ." mashiho menunjuk dua deret kursi yang ditata sedemikian rapinya oleh dua pemuda berwajah tampan.

jaehyuk mengikuti arah atensi mashiho dan menemukan dua mangsa sara dalam waktu dekat ini.

"ooo, ternyata lo tau kalau salah satu dari mereka mau ditargetkan ya?" seakan mengetahui jalan pikiran jaehyuk, mashiho terkekeh kecil sembari melindungi kedua tangannya dari hawa dingin yang mulai mengambil alih panas ke dalam saku hoodie miliknya.

jaehyuk tercekat membekukan diri.

***


Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now