08

461 134 14
                                    

sebelumnya, jeongwoo terbangun dari tidurnya. sisi kanan dan sisi kiri jeongwoo tepar dua makhluk hidup yang tengah terpengkur. junkyu tidur dengan muka damai, sedangkan yoshi meringkuk.

jeongwoo meregangkan otot-ototnya yang kaku lalu berjalan keluar pos jaga yang di dalamnya menyediakan seranjang polos tanpa bantal dan selimut.

mereka bertiga tidur di sana.

atas inisiatif junkyu yang kelelahan, haruto dan doyoung terpaksa ia suruh menata lobi utama untuk semua temannya berkumpul nanti.

jeongwoo terjaga karena kebelet pipis. dia segera berlari menuju semak-semak dengan langkah terbirit-birit.

setelah dua menit setor alamnya selesai, jeongwoo berbalik untuk kembali melanjutkan tidur sorenya.

namun, kenyataan yang harus ia hadapi saat ini justru menghentikan niatnya.

jeongwoo terkejut melihat boneka itu kini tengah menutup jalan baginya melangkah. dengan wajah yang begitu seram dimata jeongwoo, sara menodongkan pisaunya ke depan. ujung pisau masih mengkilap tanpa noda darah sedikit pun.

entah bagaimana bila nanti.

menghadapinya dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, jeongwoo menendang pisau itu hingga jatuh.

sara ikut terlempar tidak jauh dari hadapannya. kesempatan kecil tersebut seakan memberitahu jengwoo supaya secepatnya melarikan diri.

bukan pos jaga tujuannya. isi kepala jengwoo buntu dan malah memilih berlari ke tangga yang ada di belakang.

jengwoo naik tergesa.

sara jelek; begitu ia menyebutnya---sedang mengejar jeongwoo dari balik punggungnya dengan susah payah. syukurlah, gaun putih kecoklatan yang menjulur membuat sara sedikit kesusahan.

tiba di lantai atas, jengwoo menetralkan nafasnya. dijelajahinya setiap sudut ruangan mencari tempat persembunyian.

tepat.

dia menemukan sebuah paralon cukup besar di pinggir pilar. jika tidak ada tempat aman, maka jeongwoo bisa menggunakan itu untuk melawan sara.

JLEB!!!

terlambat.

boneka sialan itu lebih gesit melemparkan pisaunya ke arah depan hingga mencapai punggung tegap jeongwoo.

pemuda itu meringis. darah dari kulitnya merembes mengenai seragam putih abu-abunya yang masih bersih. jeongwoo lantas ambruk ke tanah dengan posisi tengkurap serta nafas tercekat.

"haruto..."

sadar jika tubuhnya mulai melemah, sara segera melanjutkan aksinya. boneka itu mencabut pisau dari punggung jeongwoo.

"AKHHH!!!"

sara menduduki badan jeongwoo sambil menyeringai lebar. pisaunya mengukir sesuatu yang teramat dalam hingga menembus tulang rusuk pemuda itu.

garis-garis abstrak tergambar. sara menggores kulitnya sampai mengelupas tanpa ampun. boneka itu memang tidak boleh dianggap remeh. bahkan kekuatan bisa mengalahkan jeongwoo yang seorang manusia.

jeongwoo mengerang tertahan.

"lo---"

"siapa sebenarnya tuan lo..." lirih jeongwoo.

sara menendang pinggangnya sejauh sepuluh meter. terakhir, dijorokan lah jeongwoo dari atap gedung lantai dua oleh boneka itu.

tubuhnya terjun.

jeongwoo tidak selamat.

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now