07

541 145 11
                                    

mereka bersebelas berkumpul di lokasi awal permainan itu terjadi. tempat dimana yoshi tak sengaja bertemu dengan sara; boneka junkyu yang tengah memegang sebilah pisau.

serta kedatangan hyunsuk dikarenakan pesan misterius singkat itu. dirinya juga belum terlalu memahami peraturan dalam permainan nanako hitorenbo.

sama seperti lainnya, mungkin selepas mengadakan acara konferensi meja cogan sebagaimana haruto menyebutnya, hyunsuk dapat mendapatkan informasi baru.

"selagi kita semua udah pada kumpul, gue mau ngomong sesuatu." diantara banyaknya orang yang menduduki kursi usang itu, yedam mengawali obrolannya.

jaehyuk selaku pengusul game mempersilahkan yedam bercerita.

"bang mashi bilang, dia ngajak gue dan bang hyunsuk buat main suatu permainan. katanya game ini menarik, memacu adrenalin. karena gue orangnya emang suka hal-hal menantang kayak gini, akhirnya gue join,"  terang yedam menatap mata teman-temannya bergantian.

"sama dam!" celetuk hyunsuk. "gue juga suka apapun yang berbau thriller. tapi bedanya, gue bisa sampai di sini bukan karena ajakan mashiho."

"terus karena apa?" respon yoshi.

"dapet kiriman alamat sama foto dari nomor gak dikenal,"

junghwan menggaruk-garuk dagunya, berpikir. "jadi ... sebenernya siapa yang ngajak siapa di sini???"

"jaehyuk cuma iseng aja ngajakin kita main nanako hitorenbo. gak ada niatan buat ngebuat kita mati kok, percaya deh!" sahut jihoon sebelum junghwan berpikir akan menyalahkan jaehyuk gara-gara mengundang ke permainan.

"kalau iseng, kenapa bonekanya bang junkyu bisa beneran bergerak?!" tuding haruto.

"nah, kalau itu gue gak tau." ada tiga orang yang menjawab pertanyaan haruto di sini.

dihadiahkan oleh tatapan mengintimidasi dari separuh yang lainnya, mereka bertiga segera berkilah dengan berbagai alasan.

"jangan curigain gue woy!" sela junkyu menyilangkan tangannya ke depan. "gue cuma ngajak yoshi, doyoung, dan haruto aja. sumpah!"

"kalian pasti tau gue ngajak siapa," mashiho menyanggah dengan santai.

kini tatapan tajam menuntut jawaban dari jihoon.

tangan jihoon bergetar. entah sebab apa.

"gue gak ngundang siapa pun gabung kok."

"jangan bohong!" geram junkyu.

"benaran jun."

doyoung menghentikan telapak kaki junkyu yang mau berdiri. "sabar,"

"gue diundang jaehyuk. terus gue lihat kalian juga ada di sini. dan lo tau sendiri jun, gue bareng junghwan dari tadi." sambung jihoon.

junghwan setuju.

hyunsuk mengacak-acak rambutnya kesal dengan jihoon yang seperti tengah mengelak dari rahasia yang disembunyikannya.

"pusing gue! nyesel banget udah ngikutin alamat itu tanpa mikir dulu." gerutunya tersenyum sumir.

mashiho menepuk pundak hyunsuk. "tapi lo sempet ngonten kan bang?"

seketika ekspresi hyunsuk berubah seratus delapan puluh derajat. dia bergaya bak selebgram dengan jari telunjuk dan jempol menyangga dagu.

"jelas dong!! lo mau lihat?" tawar hyunsuk hendak mengeluarkan hpnya.

mashiho mengangguk antusias.

"hp lo gak berguna di sini bang." pergerakan hyunsuk dihentikan sementara oleh jaehyuk. "peraturannya, semua pemain gak akan bisa mengakses internet atau pun keluar dari tempat permainan. sampai ada yang menang. entah itu nantinya sara atau salah satu dari kita."

"salah satu dari kita?" tanya doyoung.

"iya," jaehyuk melihat doyoung yang bersandar dikursi sebelah junkyu. "cuma ada satu orang yang menang."

"berarti semuanya mati gitu jae?" hyunsuk menimpali.

"mungkin aja,"

BUGH!!!

yoshi menghantam keras tulang pipi jaehyuk hingga terkapar di bawahnya. laki-laki itu beranjak untuk meraih kerah jaehyuk, menariknya lalu memukulnya sekali lagi.

"udah gue duga jae, lo berniat nyelakain kita kan?! ngaku lo!"

BUGH!!!

jaehyuk tertoleh ke samping. menjatuhkan tatapannya ke mata asahi yang juga menatapnya saat ini.

asahi tidak berniat membantu sama sekali. ia bahkan melengos memperhatikan junghwan dari kejauhan.

"berhenti yos!" lerai junkyu. ia merangsek membawa yoshi menjauh.

"gak ada gunanya kita bertengkar sekarang. ini bukan saatnya tonjok-tonjokkan," tutur junkyu.

sementara yoshi telah tertangani, giliran doyoung dan haruto yang membantu jaehyuk berdiri.

"oh iya," jaehyuk menyerka darah tipis pada sudut bibirnya. ia menoleh kepada jihoon seraya berkelakar ringan.

"bang asahi, lo diundang sama siapa?"

ah, seperti sapaan ramah itu ia tujukan untuk asahi yang berada di belakang jihoon.

"gue," asahi menggantungkan kalimatnya.

mashiho mulai suka reaksi demikian. dia menghimpit lubang hidungnya yang tiba-tiba gatal. ia rasa, banyak kebohongan di antara mereka.

"ayo jawab. lo belum jadi pemainnya kan?"

"eh bentar!" potong hyunsuk. "berarti gak cuma asahi yang datang sendirian di sini. masih ada jeongwoo dan junghwan yang kita gak tau mereka diajak main siapa,"

"BENER!!"

"nah, sekarang enak. kita tinggal curiga aja sama salah satu dari mereka," saran yedam. lagian, ia juga sudah punya satu orang yang patut dicurigai.

"nah masalahnya," jaehyuk mengangkat jari telunjuk. "dimana jengwoo???"

BRAK!!!

BUGH!!!

suatu benda terjun dari atap platform gedung dengan keras hingga mengenai meja yang tadi disiapkan mashiho untuk ajang diskusi mereka.

pasang-pasang mata membelalak terkejut. meski malam telah larut, mereka tetap dapat menyaksikan apa yang baru saja terjatuh.

"PARK JEONGWOO!!!"

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now